Liputan6.com, Jakarta Honda memastikan diri akan membawa mobil listrik konsep terbaru mereka di ajang Geneva Motor Show 2019. Mobil listrik ini menjadi bukti keseriusan Honda terjun di kendaraan ramah lingkungan.
Visi Listrik tersebut merupakan sebuah komitmen dari Honda untuk menjadikan 2/3 dari penjualannya di Eropa akan berfokus pada kendaraan bertenaga listrik di 2025.
Advertisement
Baca Juga
Pengembangan mobil listrik Honda ini berfokus pada fungsi dan tujuan. Dari sketsa prototipe tersebut terlihat bahwa kendaraan listrik ini menampilkan desain yang bersih, sederhana dan unik.
Dari segi desain, prototipe ini memiliki kemiripan dengan konsep Urban EV yang diperlihatkan di Frankfurt Motor Show 2017. Kemiripan tersebut terlihat dari desain lampu depan yang berbentuk bulat dan elemen bonnet di bagian depan.
Bedanya, kendaraan listrik ini memiliki tubuh lebih melengkung dibandingkan dengan Urban EV yang ditampilkan pada tahun 2017. Dan terdapat dua gundukan kecil di dekat pilar A yang sekilas seperti kamera. Konsep Mobil listrik ini hadir dengan perpaduan warna two tone.
Honda juga memastikan bahwa konsep mobil listrik ini akan diproduksi secara massal di akhir tahun 2019 nanti.
Sumber: Otosia.com
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Alasan Masyarakat Enggan Pilih Kendaraan Listrik
Kendaraan bertenaga listrik diprediksi akan jadi semakin populer di masa yang akan datang. Karena lebih ramah lingkungan, kendaraan listrik saat ini mengalami perkembangan pesat di sejumlah negara.
Kendati demikian, Deputi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi menyatakan, kendala yang dihadapi kendaraan listrik di Indonesia yaitu durasi waktu untuk melakukan pengisian baterai atau charging baterai.
BACA JUGA
Untuk mengisi baterai mobil listrik hingga full membutuhkan waktu 4-5 jam sehingga kebanyakan orang masih berpikir dua kali untuk pindah ke mobil listrik.
“Pilot Project fast charging station BPPT dengan kapasitas 50 kW ini mempunyai kelebihan mampu melakukan charging baterai mobil listrik sampai penuh hanya dengan waktu 30 menit,” jelas Eniya saat ditemui wartawan di gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Dengan adanya fasilitas fast charging station milik BPPT smart charging station 20 kW di B2TKE-BPPT Puspiptek, Tangerang Selatan, hal ini diharapkan mampu mendorong masyarakat beralih dari mobil biasa ke mobil listrik.
Eniya juga menginginkan, stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik juga semakin beredar di pusat perbelanjaan serta gedung kementerian.
“Karena ini semacam introduce ke masyarakat. Dan yang perlu diperhatikan adalah sistem quick. Karena kalau sistem udah tersebar tentu akan lebih bagus. Karena enggak mungkin juga orang menunggu lebih dari 30 menit,” tuturnya.
Advertisement