Ternyata Biofuels Tidak Ramah Lingkungan

Ternyata biofuels yang selama ini digembar-gemborkan ramah lingkungan juga memiliki dampak terhadap efek rumah kaca. Emisi gas N2O dari tanah memberikan kontribusi besar terhadap pemanasan global yang terkait dengan produksi tanaman.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jun 2012, 21:52 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2012, 21:52 WIB
120612dbioful.jpg
Liputan6.com, Edinburgh: Ternyata biofuels yang selama ini digembar-gemborkan ramah lingkungan juga memiliki dampak terhadap efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian yang dilakuan Universitas Edinburgh, biofuel mengabaikan emisi CO2 oleh kendaraan yang menggunakan etanol dan biodiese. "Manfaat lingkungan dari biofuel secara sistematis sangat berlebihan," kata Dr Keith Smith, ilmuwan Universitas Edinburgh, baru-baru ini.

Keith menjelaskan, emisi gas N2O dari tanah memberikan kontribusi besar terhadap pemanasan global yang terkait dengan produksi tanaman. Hal itu karena setiap kilogram N2O dipancarkan ke atmosfer memiliki sekitar efek yang sama dengan 300kg CO2.

Ia percaya bahwa saat ini beberapa badan lingkungan atau LCA meremehkan persentase penggunaan pupuk nitrogen yang sebenarnya dipancarkan ke atmosfer sebagai gas rumah kaca. "Perhitungan emisi gas rumah kaca dari produksi bioenergi oleh LCA mengabaikan informasi penting lainnya," ucap Keith.

Ada cara lain untuk membuat biofuel benar-benar bersahabat dengan lingkungan. Hal itu harus mulai diperhatikan oleh produsen biofuel untuk memikirkan bahan produksi pembuatannya, selain dari pupuk. Ia mengungkapkan, kesempatan terbaik untuk membuat biofuel bermanfaat adalah dengan menggunakan bahan limbah.(TGDaily/BOG)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya