Cuci Motor Setelah Terkena Hujan, Jangan Lakukan 4 Hal Ini

Setelah motor terkena hujan, pemilik biasanya akan mencuci kendaraan agar terhindar dari karat dan tetap tampil maksimal saat digunakan. Dengan menggunakan sabun dan air, kegiatan ini biasa dilakukan dengan santai di rumah.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 01 Jan 2020, 20:05 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2020, 20:05 WIB
Cuci Motor
Cuci motor (Foto: motorcyclevalley).

Liputan6.com, Jakarta - Setelah motor terkena hujan, pemilik biasanya akan mencuci kendaraan agar terhindar dari karat dan tetap tampil maksimal saat digunakan. Dengan menggunakan sabun dan air, kegiatan ini biasa dilakukan dengan santai di rumah.

Meski terlihat mudah, ada beberapa hal yang harus dihindari pemilik ketika mencuci kendaraan kesayangan. Berikut daftar dan alasannya seperti dilansir Wahana Honda.

1. Mencuci motor saat mesin masih panas

Karena alasan waktu, pemilik biasanya tak memperhatikan kondisi mesin saat dicuci. Perlu diketahui, mesin motor yang masih panas tidak boleh langsung dicuci.

Hal ini karena kondisi mesin yang panas dan langsung terkena air akan membuat kerusakan pada blok mesin dan pangkal knalpot.

Dalam hukum Fisika, jika besi atau logam dalam keadaan panas akan memuai. Oleh karena itu, saat mesin panas dan langsung disiram air, proses pendinginan paksa akan membuat logam melakukan reaksi berlebih, sehingga bisa saja menyebabkan keretakan.

Selain karena faktor komponen motor, mesin yang masih panas juga berisiko melukai tangan ketika mencuci. Untuk itu, lebih baik menunggu sejenak agar mesin motor mendingin lebih dahulu sebelum dicuci.

2. Langsung membersihkan bodi

Hal yang satu ini jelas tidak boleh dilakukan. Mencuci langsung pada bagian bodi berisiko membuat permukaan bodi tergores.

Setelah motor dipakai kerap kali ada pasir-pasir lembut yang menempel pada bodi saat dicuci, sehingga goresan mungkin saja terjadi.

Cara terbaik saat mencuci, yakni dengan menyemprotkan air terlebih dahulu pada bagian kaki-kaki sepeda motor, ban, spakbor, pelek, dan bodi sektor bawah.

Setelah itu bodi bagian atas. Dengan disemprotkannya air bertekanan tinggi akan membuat pasir-pasir yang menempel rontok terlebih dahulu sebelum dicuci dengan menggunakan sabun.

 

3. Menyemprot rantai dengan air bertekanan

Jangan pernah menyemprotkan air bertekanan langsung ke arah rantai. Hal ini dapat menyebabkan pelumas yang melapisi rantai rontok, sehingga mengurangi performa.

Selain itu, air juga berisiko menimbulkan karat, sehingga sangat mungkin membuat rantai mudah putus.

Tak hanya itu, rantai yang berpelumas jika disemprot akan membuat minyak rantai terpecik pada bagian lain seperti bodi yang membuatnya menjadi noda baru yang sulit dibersihkan.

Cara tepat membersihkan rantai, yaitu dengan mencampur sabun cuci anti minyak yang dicampurkan dengan bensin. Percikkan ke rantai, kemudian sikat dengan sikat gigi secara merata.

Setelah itu lap rantai menggunakan kain hingga air yang terkandung benar-benar kering dan berikan pelumas rantai hingga merata.

4. Menyiram mesin dengan air secara berlebihan

Tidak bisa dipungkiri kadang kala mesin motor juga terlihat kotor. Namun perlu diingat, komponen mesin adalah bagian motor paling sensitif dengan air.

Karena saat air masuk ke sistem pengapian justru akan membuat mesin motor mengalami kendala dan mogok. Oleh karena itu, bersihkan mesin dengan air secukupnya agar sistem pengapian motor tetap terjaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya