Mazda Ogah Main MPV Lagi, Ini Alasannya

Alasannya, model MPV ini dinilai oleh prisipal Mazda sudah tidak lagi memiliki pasar yang besar

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Mar 2020, 12:09 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 12:09 WIB
Ada 'Kloningan' Ertiga Versi Mazda di IIMS 2014
Pabrikan turut melepas varian anyar dari model Low-Multi Purpose Vehicle (LMPV), VX-1.

Liputan6.com, Jakarta - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor resmi Mazda di Tanah Air, tetap mengandalkan model sport utility vehicle (SUV) dan hatchback untuk kejar penjualan. Pabrikan asal Jepang ini mengaku tak memiliki rencana untuk menghadirkan multi purpose vehicle (MPV) baru, seperti VX-1 yang sebelumnya sempat diniagakan di pasar nasional.

Dijelaskan Head of Department Public Relations and Media Communications PT EMI, Fedy Dwi Parilaksono, MPV memang sudah tidak diproduksi lagi di seluruh dunia.

"Secara global, Mazda memang sudah tidak lagi mengembangkan model sekelas MPV, dan global direction mengarah ke SUV. Model seperti Mazda5, Mazda8, dan Mazda Biante tidak akan diproduksi lagi," jelas fedy saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Lanjut Fedy, alasannya model MPV ini dinilai oleh Mazda pusat memang sudah tidak lagi memiliki pasar yang besar. "Demand yang tinggi saat ini di kelas SUV, dan itu mengikuti pasar global," tegasnya.

Sekedar informasi, Mazda memang sempat memiliki line up Low MPV yakni Mazda VX-1. Ya, produk Low MPV Mazda ini mengambil basis dari Suzuki Ertiga, yang sejatinya penantang Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

Meski terlihat sangat mirip, namun terdapat perbedaan minor antara VX-1 dengan Ertiga, mulai dari eksterior hingga interior. Namun sayang, penjualan Mazda VX-1 sendiri kurang memuaskan. Secara perlahan mobil tersebut pun tak lagi dijual.

Kejar Target, Mazda Indonesia Andalkan Tiga Model Ini

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor resmi Mazda di Indonesia, menargetkan penjualan sebanyak 7.000 unit di tahun ini. Jenama asal Jepang itu tetap mengandalkan model-model sport utility vehicle (SUV) dan hatchback untuk bertarung di pasar Tanah Air.

Dijelaskan Fedy Dwi Parileksono, Head of Department Public Relations and Media Communications PT EMI, jika dilihat dari penjualan tahun lalu, Mazda masih mengandalkan model-model, seperti CX-5, Mazda2, dan Mazda CX-3.

"Kalau dilihat dari persentasenya, Mazda CX-5 berkontribusi 40 persen, Mazda2 sekitar 30 persen, dan Mazda CX-3 sekitar 15 persen. Sisanya kontribusi dari model lain," ujar Fedy tanpa menyebutkan detail angka penjualan tiga model tersebut, di sela-sela media test drive Mazda CX-30 di Bandung, Jawa Barat, Senin (24/2/2020).

Sementara itu, berbicara CX-30 yang kemungkinan besar berpeluang menjadi tulang punggung baru penjualan Mazda, pria ramah ini belum meyakini hal tersebut. Pasalnya, jika dilihat dari animo pasar, model tersebut tidak sekuat tiga model andalan yang disebutkan sebelumnya.

"Karena kan SUV masih pegang peranan di Indonesia, terutama CX-5. Terlebih, saat ini ada CX-8, jadi pilihannya lebih banyak," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya