Belum Ada Kasus Corona Covid-19 di 16 Negara Ini, Berikut Penjelasannya

Kasus virus Corona Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina. Dalam waktu singkat, virus ini untuk menyebar di dataran Cina, bahkan ke berbagai negara di sekitarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 13:00 WIB
Virus Corona COVID-19 dari Mikroskop
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (oranye) muncul dari permukaan sel (hijau) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus virus Corona Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina. Dalam waktu singkat, virus ini untuk menyebar di dataran Cina, bahkan ke berbagai negara di sekitarnya. 

Menurut data yang dikumpulkan Johns Hopkins University, ada lebih dari 1,9 juta orang yang terinfeksi virus tersebut. Sementara, jumlah kematian secara global di seluruh dunia kini sudah mencapai 125.000 jiwa.

Meski ada 470.000 orang di dunia yang sembuh dari COVID-19, namun angka kasus masih cukup besar dan terus bertambah setiap harinya. 

Hanya dalam waktu sekitar 4 bulan, Aljazeera melaporkan paling tidak ada 185 negara yang terinfeksi virus Corona. Namun, di antara negara-negara di dunia, ternyata ada 16 negara yang hingga kini belum ada kasus Corona yang dilaporkan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


16 Negara Tanpa Kasus Corona

Aljazeera melaporkan ada 16 negara yang hingga saat ini belum ada kasus virus Corona yang dilaporkan. Negara-negara tersebut yaitu: 

  • Comoros
  • Kiribati 
  • Lesotho
  • Marshall Islands
  • Micronesia
  • Nauru
  • Korea Utara
  • Palau
  • Samoa
  • Sao Tome and Principe
  • Solomon Islands
  • Tajikistan
  • Tonga
  • Turkmenistan
  • Tuvalu
  • Vanuatu

Alasan Belum Ada Kasus

Namun, the Diplomat melaporkan tidak adanya kasus Corona di beberapa negara seperti Solomon Islands, Vanuatu, Samoa, Kiribati, Micronesia, Tonga, the Marshall Islands Palau, Tuvalu, dan Nauru bukan berarti benar-benar tidak ada kasus sama sekali.

Pasalnya, dalam laporan khusus the Diplomat, ada kemungkinan pemerintah di negara-negara tersebut menyangkal adanya kasus Corona. 

"Dalam laporan the Diplomat lainnya, lebih mudah untuk percaya kalau para pemerintah menyangkal kasus (virus Corona) dan mengambil beberapa langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona," tulis the Diplomat pada Jumat (3/4/20).   


Korut Isolasi Diri

Sementara, Korea Utara memang sudah mengisolasi diri dan mengambil tindakan-tindakan pencegahan lebih awal. Bahkan, tulis the Diplomat, ada sejumlah tindakan pencegahan lainnya yang dilakukan Korea Utara, antara lain menutup perbatasan dengan Cina pada bulan Januari 2020 serta menolak masuknya orang asing. 

Namun, angka nol pada kasus COVID-19 di Korea Utara pun masih diragukan. Para pengamat Korea Utara sangsi jika negara tersebut tidak memiliki kasus sama sekali hingga sekarang. 


Tajikistan dan Turkmenistan

Sementara, para pengamat dan the Diplomat juga sangsi akan jumlah nol kasus di Turkmenistan dan Tajikistan. Setara dengan Korea Utara, Turkmenistan telah melakukan isolasi lebih dulu dibandingkan negara-negara lainnya.

Selain itu, lokasinya juga tidak begitu dekat dengan Cina. Selain itu, jumlah pelancong yang masuk ke negara ini juga tidak banyak. Sehingga masuk akal jika virus memang belum masuk ke negara ini. 

Namun, ibu kota Turkmenistan, Ashgabat, menurut the Diplomat memiliki sistem kesehatan yang buruk. Sehingga, kota ini dinilai memiliki kapasitas yang kurang untuk melakukan test virus Corona.  


Utak-Atik Sistem Perbatasan Perjalanan

Sementara, Tajikistan memang sudah mengutak-atik berbagai sistem pembatasan perjalanan yang berorientasi eksternal. Artinya, mereka sudah mengantisipasi untuk meminmalkan jumlah traveler atau orang asing yang masuk ke negaranya. Sayangnya, Presiden Tajikistan, Rahmon, kerap kali muncul di pertemuan besar di mana ada begitu banyak tari-tarian tradisional dan anak-anak kecil yang menghadiri acara tersebut. 

Untungnya, Tajikistan pada Maret lalu telah mengumumkan akan memblokir masuknya orang asing dari 35 negara yang terkonfirmasi memiliki kasus Corona. 

Sumber: Fimela.com ditayangkan 15 Apr 2020, 12:30 WIB 

Penulis: Karla Farhana


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya