Pentingnya Tobacco Distancing untuk Lawan Corona Covid-19

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyampaikan, perlu adanya tobacco distancing untuk melawan Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 11:00 WIB
Satu Lagi Penelitian, Rokok Sebabkan Kerusakan Otak
Ilustrasi perokok. Foto: craigsmith.net

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyampaikan, perlu adanya tobacco distancing untuk melawan Corona COVID-19.

Tobacco distancing memiliki artik menjaga jarak dari rokok atau tembakau. Ia menyebut, perokok aktif punya risiko terjangkit COVID-19. Kondisi ini diperkuat bila perokok yang bersangkutan punya riwayat penyakit paru-paru.

"Jadi, bukan hanya physical atau social distancing saja. Kita juga perlu tobacco distancing. Ada hubungan yang nyata antara rokok dengan COVID-19," jelas Kak Seto, sapaan akrabnya, dalam tayangan Live Streaming.

"Dan ini juga didukung oleh berbagai temuan temuan pendapat para pakar di bidangnya. Artinya, perokok memiliki risiko yang cukup tinggi mengalami komplikasi, sehingga dapat menurunkan imunitas. Kondisi itu akan rentan terpapar COVID-19. "

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anak Terpapar Asap Rokok di Rumah

Ada kecemasan anak-anak jadi mudah terpapar asap rokok di rumah. Social distancing membuat perokok aktif bisa saja merokok di dalam rumah.

"Anak bisa jadi korban rokok di dalam rumah, yang mana sekarang lebih banyak orang berdiam di rumah. Kami juga mencoba mendapatkan meminta laporan, bagaimana dampak asap rokok di rumah selama pandemi COVID-19," lanjut Kak Seto.

"Dari laporan yang masuk, betul sekali kalau anak sekarang ini jadi terdampak asap rokok di rumah. Ini mungkin orangtuanya merokok untuk membunuh rasa bosan."

Menilik hal tersebut, Kak Seto mengingatkan untuk para perokok supaya lebih memerhatikan diri bila merokok di dalam rumah. Apalagi ada anak-anak di rumah.

"Pandemi Corona ini sangat serius dan dampaknya sudah ke mana-mana termasuk anak-anak. Suara anak-anak yang harus berada di rumah, beberapa melaporkan, mereka mengalami stres dan tegang," sarannya. 

Sumber: Health Liputan6.com ditayangkan 19 Apr 2020, 15:00 WIB

Reporter: Fitri Haryanti Harsono


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya