Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Sang maestro campursari, Didi Kempot, meninggal dunia, Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo.
Penyanyi bernama asli dionisius Prasetyo ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia 53 tahun. Pria yang terkenal dengan lagu patah hatinya ini, tiba di RS Kasih Ibu pukul 07.25 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dr. Divan Fernandes, mengatakan Didi Kempot sampai di RS tersebut pukul 07.25 WIB dalam kondisi henti jantung.Menurut dia, pihak RS sudah melakukan berbagai upaya pertolongan.
"Pukul 07.25 WIB ke IGD dalam keadaan henti jantung. Sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal. Tapi, kondisi tidak tertolong. Almarhum dinyatakan meninggal dunia pukul 07.45 WIB," kata dr. Divan, dikutip Solopos.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Jejak Didi Kempot Bersama Penggemar Motor Kustom
Penyayi dengan julukan The Godfather of Broken Heart ini, tahun lalu sempat menjadi bintang tamu di gelaran motor kustom, yaitu Kustomfest 2019 yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta.
Sobat Ambyar -sebutan penggemar Didi Kempot- yang sudah cukup lama menanti, langsung histeris kala penyanyi pamer bojo ini naik panggung. Hits 'Cidro' membuka penampilan Lord Didi -panggilan karib Didi Kempot- yang tampil selama satu jam penuh. Hampir semua lagu hitsnya dinyanyikan, seperti Layang Kangen, Kalung Emas, Banyu Langit, Pamer Bojo, hingga ditutup dengan 'Stasiun Balapan'.
"Untuk pertama kali saya diajak di acara ini yang jelas penontonnya antusias sekali. Saya bangga sekali karena saya lihat tadi di depan banyak anak-anak muda padahal kan saya nyanyi lagu tradisional tapi mereka asyik mendengarkan dan betul-betul menikmati alunan musik dan apa yang diselenggarakan di Kustomfest ini," tutur Lord Didi saat ditemui wartawan usai perform saat itu di Kustomfest 2019.
Advertisement
Didi Kempot Ingin Punya Moge
Saat ditanya seputar otomotif, Lord Didi mengaku kepingin memiliki motor gede (moge). Namun dirinya masih ragu lantaran belum pernah menunggangi motor dengan kapasitas mesin besar tersebut.
"Motor saya kecil-kecil, kalau motor gede sebenarnya kepingin tapi perlu belajar itu karena memang belum pernah mencoba," kata pria asal Solo itu.
Ia pun akhirnya lebih memilih motor dengan cc kecil. "Setelah melihat ini (Kustomfest) sepertinya ada ketertarikan, (tapi bukan moge) yang cc kecil saja tapi yang unik," ujarnya.
Lord Didi juga mengapresiasi anak muda yang menghasilkan karya-karya modifikasi jempolan.
"Anak muda sekarang dalam modif motor itu sangat luar biasa sekali. Apapun mereknya asal modifnya sangat menarik sekali. Enak dilihat mata, kelihatan jantan dan lain-lainnya," pungkasnya.