Liputan6.com, Jakarta - Tren bersepeda kembali menggelora di tengah pandemi Corona Covid-19. Akibatnya, tak sedikit masyarakat yang beraktivitas ataupun pergi ke kantor mengendarai sepeda.
Akan tetapi, bagaimanapun juga, sepeda memiliki sejumlah perbedaan yang tidak ayal menjadi vital dibanding pengendara kendaraan bermotor, termasuk tanda-tanda pengereman, seperti lampu rem.
Advertisement
Baca Juga
Sekalipun ada saja motor ataupun mobil yang juga malas mengganti lampu rem yang mati sehingga pengendara di belakangnya kurang waspada.
Namun, Asep Wawan, Senior Instruktur Safety Riding PT Daya Adicipta Motora (DAM) dalam diskusi Live Instagram dengan Otosia.com, belum lama ini, menyebut sejumlah trik yang bisa diterapkan.
"Di belakang sepeda antisipasinya biar tidak berbenturan karena pergerakam pesepeda sulit dibaca? Pertama, tentunya harus jaga jarak," kata dia.
Menjaga Jarak
Menjaga jarak ideal menurutnya dilakukan dengan mengatur kecepatan. Dalam kecepatan 20 km/jam, maka menurutnya jarak idealnya adalah 5-8 meter.
Bagaimana jika ingin menyalip? Apalagi kecepatan kendaraan akan berbeda antara jalan lurus dan jalan menanjak.
"Perbedaannya di tarikan gas. Kalau tekniknya sebenarnya di talan tanjakan tidak disarankan menyalip, karena di situ bisa jadi ada area blind spot yang tidak dianjurkan menyalip. Kecuali di area datar dan lurus," kata dia
Advertisement
Trik Menyalip
Kalau terpaksa harus menyalip pesepeda karena lebih lambat, maka tetap lakukan teknik yang benar.
"Hanya perbedaannya di tarikan gasnya saja. Kalau sedikit menanjak, maka bukaan gasnya agak dibesarin dikit. Pergerakannya tetap waspada dan jaga jarak," ujarnya.
Sumber: Otosia.com