Liputan6.com, Jakarta - Hyundai mulai melakukan pengiriman Xcient Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) yang tak lain truk heavy duty hidrogen pertama di dunia. Swiss menjadi negara pertama yang dituju.
Sebanyak 10 unit Hyundai Xcient Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) dikirimkan ke Swiss untuk digunakan sebagai angkutan fleet.
Rencananya, total 50 unit Xcient dengan sumber penghasil daya hidrogen bakal mendarat di Swiss sampai akhir tahun ini. Dengan seremoni serah terima dilakukan pada September.
Advertisement
Hyundai sendiri berencana melepas 1.600 unit truk heavy duty Xcient FCEV ke pasar dunia. Rencana itu dijadwalkan terjadi sampai 2025. Dikatakan sebagai bagian komitmen pabrikan terhadap teknologi terdepan dan ramah lingkungan.
Baca Juga
Hyundai mengklaim ingin punya andil dalam mengurangi karbon emisi dunia. Dengan menyajikan lini produk niremisi (zero emission).
Cheol Lee, Executive Vice President & Head of Commercial Vehicle Division Hyundai Motor menyebut, Xcient hidrogen mencatatkan sejarah baru.
"XCIENT Fuel Cell adalah kenyataan terkini, bukan sekadar gambar rencana proyek masa depan. Dengan meluncurkan kendaraan hebat ini, Hyundai menandai pencapaian signifikan dalam sejarah kendaraan komersial dan pengembangan lingkungan hidrogen," tuturnya dalam keterangan resmi (6/7).
"Membangun ekosistem hidrogen komprehensif, dengan kebutuhan tinggi transportasi macam Xcient Fuel CELL, bakal menimbulkan pergeseran paradigma yang mencabut emisi kendaraan dari kesetaraan lingkungan," tambah Cheol Lee.
Ia turut mengklaim, Hyundai mengalamai lonjakan peningkatan pengalaman puluhan tahun. Berkat masuknya Xcient FCEV dalam jajaran kendaraan canggih dan ramah lingkungan manufaktur.
Sebelumnya, Hyundai telah meluncurkan mobil hidrogen pertama di dunia yang diproduksi massal. Hyundai ix35 dan generasi kedua Nexo menjadi batu loncatan merek Korea Selatan itu memasuki masa depan dengan kendaraan canggih nan ramah lingkungan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Spesifikasi Hyundai Xcient FCEV
Hyundai Xcient ditenagai sistem hidrogen fuel cell 190 kW dengan susunan fuel cell 95 kW ganda. Sebanyak 32,09 kg hidrogen bisa ditampung dari gabungan tujuh tangki besar.
Pengisian pun tak butuh waktu lama, kisaran 8-20 menit saja. Dengan itu, klaim jarak tempuhnya bisa menembus 400 km dengan sekali pengisian. Sedang kecepatan puncaknya 85 kpj.
Baterai 661 v / 73,2 kWh besutan Akasol jadi jantung elektriknya. Sedang motor penggerak yang disuplai Siemens punya catatan spesifikasi output 475 PS dan torsi dahsyat 3.400 Nm.
Output disalurkan melalui transmisi 6-speed untuk menggerakkan truk berdimensi 9.745 x 2.515 x 3.730 mm (PxLxT), wheelbase 5.130 mm dan bobot kosong 9.795 kg (Chassis cab).
Penjamin keselamatan dilengkapi. Hyundai sudah menyematkan fitur Front Collision-avoidance Assist (FCA), Smart Cruise Control (SCC), Electronic Braking System (EBS) + Vehicle Dynamic Control (VDC) + ABS dan Lane Departure Warning (LDW). Sedang kantong udara disebut sebagai opsional.
Advertisement
Ekosistem Hidrogen Ramah Lingkungan
Tahun lalu, HMC bikin perusahaan Hyundai Hydrogen Mobility (HHM). Joint venture dengan perusahaan Swiss H2 Energy. HHM kemudian bakal menerapkan sistem sewa untuk Xcient FCEV.
Pemilihan Swiss juga bukan tanpa alasan. Salah satu yang mendasar soal pajak. Ya, di negara penghasil arloji ternama itu, kendaraan komersial ramah lingkungan tidak dibebani pajak. Sehingga penggunaan truk tanpa emisi dinilai sangat efisien dari segi biaya operasional.
Alasan lain disebutkan juga, Xcient FCEV sudah dioptimalkan dengan lingkungan di Swiss. Dengan pertimbangan lingkungan hijau Swiss dan infrastruktur stasiun pengisian. Xcient FCEV meminum hidrogen ramah lingkungan.
Dan Swiss salah satu negara dengan kepemilikan hydropower tertinggi di skala global. Sehingga bisa menyediakan energi ramah lingkungan untuk produksi hidrogen.
Dari situ pun pengembangan bisnis berlanjut. Penggunaan kendaraan niaga FCEV, permintaan hidrogen bakal dijamin oleh Hyundai.
Kemudian menjalin jaringan supply dan demand yang lebih stabil, sebagai basis dari pertumbuhan hydrogen mobility yang lebih ekonomis. Pembangunan stasiun pengisian dan infrastruktur hidrogen lain secara berkala dikembangkan oleh Hyundai.
Seiring dengan bertambahnya unit fleet Xcient FCEV di jalanan Swiss. Ke depan, pabrikan berniat melebarkan bisnis kendaraan FCEV dan ekosistem hidrogen ke negara lain di Benua Biru.
Sumber: Oto.com