Haruskah Beli Toyota Fortuner Baru Ketika Harga dan Fitur Mobil Bekasnya Masih Menarik?

Segmen SUV, Toyota Fortuner menjadi salah satu yang populer. Ketika hadir versi facelift minggu lalu, konsumen dihadapkan dua pilihan, beli baru atau hanya cukup dengan varian lama dengan harga yang lebih terjangkau dengan fitur yang tak kalah jauh.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2020, 07:10 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 07:10 WIB
Toyota all new Fortuner
Toyota All New Fortuner yang bermesin Diesel 2,4 liter (Foto: TAM)

Liputan6.com, Jakarta Segmen SUV, Toyota Fortuner menjadi salah satu yang populer. Ketika hadir versi facelift minggu lalu, konsumen dihadapkan dua pilihan, beli baru atau hanya cukup dengan varian lama dengan harga yang lebih terjangkau dengan fitur yang tak kalah jauh. 

Upgrade tampilan dan juga tambahan fitur baru, membuat harga Toyota Fortuner naik. Harganya kini berada di angka Rp500 sampai Rp700 juta. Kenaikannya lumayan atau justru terlalu mahal?

Harga jelas jadi faktor konsumen menetapkan pilihan. Pasalnya perbedaan bisa sangat mencolok. Toyota Fortuner model lama alias bekas bisa selisih antara Rp50 juta – Rp200 juta dengan Toyota Fortuner terbaru. Tergantung tahun pembuatan serta trim level (2016-2020). Lantas sebenarnya, mana yang lebih baik?

Pada kesempatan kali ini akan diadu trim level VRZ dan VRZ TRD Sportivo berdasarkan observasi Oto.com. Sebab dua varian ini paling banyak muncul di halaman jual-beli daring. Sepintas, mungkin Anda bakal merasa tak banyak beda. Apalagi dari segi wujud. Tapi kalau ditelisik, transformasi ini tak sekadar revisi fisik.

Semisal fitur keamanan. Fortuner VRZ dan TRD Sportivo lama selesai dengan dual SRS airbag dan satu kantong udara lutut di area pengemudi. Pasif. Bukan komponen yang mencegah terjadi kecelakaan. Memang ada corner sensor di depan maupun kamera mundur, tapi rasanya tak punya dampak besar untuk aspek keselamatan.

Di Toyota Fortuner generasi baru, bahkan tanpa perlu memilih varian VRZ atau TRD pun Anda mendapat serangkai komputasi canggih untuk menghindari risiko kecelakaan. Seperti hadirnya Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist (HSA), A-Traction Control, Emergency Brake Signal, sampai Trailer Sway Control. Semua itu terkandung pada varian G sampai tertinggi.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Bertabur Fitur

Toyota Fortuner 2020
Toyota Fortuner 2020 diperkenalkan dengan gaya yang lebih gagah dengan sorot mata semakin tajam. (Oto.com)

Jelas kualitas berkendara mestinya makin baik. Kendali mobil dibantu untuk tetap dalam jalur. Berikut distribusi traksi ke dua roda belakang jadi terukur. Mobil seberat ini pastinya membutuhkan Hill Start Assist ketika hendak maju dari keadaan diam di tanjakan. Dan Toyota menyediakan itu. Malahan, fitur stabilisasi saat menarik anhang juga dihadirkan meski kultur di Indonesia jarang memakainya. Komplet.

Sementara persamaan antar generasi adalah akses kunci pintar, push stop/start button, power back door, electric seat, serta cruise control dan mode ECO/Power. Khusus TRD Sportivo, yang lama (2019) sudah ditambahkan sensor pembaca gerak kaki untuk buka bagasi. Tapi sekarang, Fortuner baru turut menyematkan fasilitas kepraktisan ini dari trim VRZ.

Kenyamanan penumpang mendapat tambahan. Semisal dari fasilitas hiburan yang juga di-upgrade. Layar sentuh 9 inci lama sebetulnya lumayan lengkap, hingga bisa melakukan panggilan telepon dan lainnya. Kini, monitor itu ketambahan fungsi. Selain punya konektivitas gawai semacam Android Auto, ada pula sensor NFC untuk membaca saldo di kartu elektronik (e-Money/Flazz). Fitur itu sangat membantu dan relevan, terutama bagi yang kerap melalui tol untuk komutasi harian.

Bahkan, seri TRD Sportivo menyempurnakannya lagi. Pemilik gawai yang sudah support dengan pengisian daya tanpa kabel, bisa melakukan charging di slot dashboard tengah. Begitu praktis. Monitor itu pula menampilkan situasi sekeliling mobi. Beserta Blind Spot Detection, Moving Object Detection, Lane Departure Warning, sampai headway Monitoring Warning. Mengesankan bukan?

Mesin Tak Berubah

Masuk ke dalam kabin, banyak yang beda. Cobalah duduk di kokpit, tampilannya gres. Kluster memiliki desain lebih atraktif. Tentu menyajikan data lengkap menyoal mobil, dari fundamental sampai informasi tambahan lain. Arah belok ban saja direkam supaya pengemudi mengetahui pasti bahwa kemudinya belum lurus.

Secara penampilan luar memang tak jauh beda. Tapi revisi desain grille, bumper, serta lampu yang kini pakai LED Bi-Beam dan DRL tentu mempercantik wujud. Di belakang juga lampu memiliki pola berbeda, lebih manis dan tentu bercahaya dioda. Begitupun pelek alloy 18 inci dua warna nan stylish.

Lain dengan dapur pacu yang sama sekali tak diubah. Toyota masih merasa relevan memasang mesin 2GD-FTV VNT 2.4-liter untuk yang diesel. Dan memang sanggup menerjemahkan torsi 400 Nm dan daya 149 PS, alias mencukupi kebutuhan bobot. Semetara varian bensin, mempertahankan mesin kode 2TR-FE 2.7-liter bertenaga 163 PS dan torsi 242 Nm.

 

 

Kesimpulan

Jika mau membeli bekas, menurut kami lebih layak ambil unit yang dijual Rp 300 jutaan dan biasanya itu keluaran 2016-2018. Kalau baru seumur jagung, rasanya begitu tanggung. Semisal Rp 450 jutaan lebih, alangkah lebih baik meminang generasi baru. Meski varian G sekalipun, sebab selain wajahnya baru, perangkat keamanannya juga lengkap.

Sumber: Oto.com (Hlm/Raju)

Infogragrafis Pilihan:

Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya