Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Tesla sudah berani mengklaim akan meluncurkan teknologi Full Self-Driving tahun depan. Ini artinya mobil-mobil Tesla memiliki kemampuan nirsopir Level 5. Namun, bagaimana jika sistem pada kendaraan mampu membaca pikiran pengemudi layaknya dukun dan pengemudi bisa mengendalikan mobil melalui pikiran saja? Tentu hal tersebut akan lebih menarik.
Memang terdengar seperti teknologi yang diterapkan pada film-film, namun saat ini paten yang didaftarkan Honda menandakan pabrikan asal Jepang tersebut mengembangkan teknologi pembaca pikiran.
Baca Juga
Dilansir Carbuzz, paten yang didaftarkan ke kantor hak paten US tersebut disebut sebagai "brain-machine interface" ynag bisa membaca gelombang otak pengemudi, memahami keinginan pengemudi, dan mengontrol kendaraan. Misalkan saja bagaimana cara pemotor melakukan aksi stoppie dan wheelie berdasarkan gelombang otak.
Advertisement
Aksi freesytle ini tentu membutuhkan kemampuan khusus dan juga pengalaman. Salah perhitungan bisa berdampak fatal. Tapi teknologi pembaca pikiran ini akan membantu pengemudi setelah membaca gelombang otak pengemudi yang ingin melakukan aksi.
Teknologi ini pembaca pikiran ini memungkinkan motor untuk mengatur besarnya putaran mesin dan juga tekanan kopling yang digunakan agar roda depan depan mengangkat dengan sudut yang tepat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gelombang Otak
Elektroda yang dipasang di helm sanggup membaca gelombang otak pengemudi. Gambar paten di atas merupakan contoh saat teknologi pembaca pikiran ini digunakan di sepeda motor. Tapi teknologi ini pun bisa digunakan di mobil, misalkan saja mencegah kecelakaan saat berlatih di sirkuit.
Teknologi ini juga akan mengatur fitur-fitur keselamatan berdasarkan kemampuan pengemudi. Untuk melatih kemampuan pengemudi, berbagai perangkat pendukung elektronik akan dikurangin agar meningkatkan kemampuan pengemudi.
Advertisement