Liputan6.com, Jakarta - Pembalap muda Indonesia binaan Astra Honda Motor (AHM) telah menuntaskan misinya dalam seri pamungkas Asia Talent Cup (ATC) 2021 yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit atau Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (21/11/2021).
Meski telah berlalu, Sirkuit Mandalika memberikan kesan tersendiri bagi Fadillah Arbi Aditama. Pembalap binaan AHM asal Purworejo, Jawa Tengah, ini mengaku Sirkuit Mandalika setara dengan Sirkuit ternama di mancanegara. Pasalnya Sirkuit yang berada di pinggir pantai ini cukup menantang.
Baca Juga
"Menurut saya Sirkuit (Mandalika) ini technical, ada high speed, low speed corner, blind spot, dan lain-lain. Jadi karakteristik Sirkuit di luar (negeri) sana ada di sini semua," jelasnya saat dijumpai arena Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu.
Advertisement
Â
Sebagai sirkuit baru dan berada di pinggir pantai, sempat membuatnya terkagum karena indahnya pemandangan.
"Waktu pertama masuk trek (Sirkuit Mandalika) sih iya (kaget), apalagi pas masuk tikungan terus depannya kelihatan pantai. Tapi itu sebentar saja karena harus fokus ke race," katanya.
Pembalap muda yang tahun depan berlaga di Red Bull MotoGP Rookies Cup 2022 itu menyebutkan, salah satu tantangan yang dihadapi saat balapan di sirkuit sepanjang 4,3 ini adalah tiupan angin yang kencang terutama di area tikungan yang dekat dengan pantai.
"Sebenarnya dari tikungan 7 sampai 9 sudah terasa anginnya, cuma di tikungan 10 itu yang paling gede anginnya," ujarnya.
Kondisi inipun menuntutnya untuk lebih waspada dan siap saat memasuki tikungan-tikungan tersebut.
"Motor yang saya pakai kan enteng, jadi harus benar-benar peluk motor. Kalau body position-nya tidak siap pasti banyak goyangnya," imbuhnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tikungan Sulit
Lebih lanjut pembalap yang akrab disapa Arbi itu menyebut tikungan 16 menjadi titik yang paling sulit.
"Buat saya yang tricky itu tikungan 16 yang ada batiknya. Itu susah karena kita gak bisa lihat tikungan atau apex-nya jadi harus bermain feeling sendiri untuk bisa nentuin point braking-nya atau mana racing line-nya," bebernya.
Meski demikian ia mengaku memiliki satu titik tikungan favorit.
"Saya suka tikungan 10 karena itu down hill jadi bisa manfaatin slip stream sebaik mungkin jadi di situ memang late braking cuma tikungannya tidak terlalu berhenti (tajam) jadi kalau buat overtake masih aman," pungkasnya.
Advertisement