Jangan Sekali-kali Isi Radiator Menggunakan Air Tanah, Ini Penjelasannya

Pemilik kendaraan terkadang tidak terlalu memperhatikan radiator mobil kesayangan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 29 Des 2021, 18:03 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 18:03 WIB
Jangan Isi Radiator Mobil Bekas dengan Coolant
Bukankah coolant memiliki kelebihan ketimbang air biasa?

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik kendaraan terkadang tidak terlalu memperhatikan radiator mobil kesayangan. Padahal, komponen ini memiliki fungsi yang sangat penting karena mampu mendinginkan mesin.

Ketidakpedulian akan pentingnya radiator, membuat pemilik kendaraan terkadang juga abai dengan cairan apa yang sebaiknya digunakan sebagai media pendinginnya. Akhirnya, untuk memudahkan radiator tersebut hanya diisi dengan air tanah yang sebetulnya sangat tidak disarankan.

Melihat hal tersebut, Valvoline Inc pemasok pelumas bermerek premium dan layanan otomotif terkemuka dunia asal Amerika Serikat, memperkenalkan dua produk pendingin radiator (radiator coolant) bagi para pencinta otomotif di Indonesia, yaitu Valvoline Long Life Coolant dan All Weather Coolant.

Kedua pendingin radiator yang dihadirkan Valvoline merupakan produk RTU (ready to use), yang dilengkapi dengan teknologi Organic Acid Technology (OAT), non-silikat, non-amina, non-nitrit, dan non-borat. Selain juga telah memenuhi spesifikasi Light Duty coolant ASTM 3306.

“Dengan menyematkan teknologi OAT, produk coolant Valvoline dapat memberikan jangka waktu proteksi yang lebih lama pada kendaraan. Untuk Long Life Coolant dapat memberikan proteksi hingga lima tahun atau 250 ribu km, sedangkan All Weather Coolant dapat memberikan proteksi hingga tiga tahun atau 150 ribu km,” kata Shehan Perera, Country Manager PT Valvoline Lubricants and Chemicals Indonesia.

Sementara itu, berbicara air tanah sebagai isi radiator memang tidak disarankan. Pasalnya banyak mengandung magnesium, kalsium, dan logam lainnya yang dapat bereaksi membentuk karat dan korosi jika bertemu dengan besi atau aluminium.

Jika radiator tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai sistem pendingin mesin, maka akan membuat mesin bekerja lebih keras dan menyebabkan mesih mudah panas, ujung-ujungnya kinerja akan mesin menurun.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pilihan radiator coolant

Valvoline Long Life Coolant (ist)
Valvoline Long Life Coolant (ist)

Untuk itu, memilih cairan pendingin yang tepat untuk radiator sangatlah penting. Termasuk menyesuaikannya dengan tipe atau jenis mobil. Ditujukan bagi tipe kendaraan ringan atau passanger car, produk coolant Valvoline memiliki kemampuan mentransfer panas dari mesin, mencegah pendidihan dan pembekuan, serta mampu melubrikasi pompa radiator dan kompatibel dengan berbagai logam dan karet atau seal.

Kinerja dari Valvoline Long Life Coolant dan All Weather Coolant juga didukung oleh tiga komponen utama yang mampu memberikan proteksi ekstra kepada radiator kendaraan, yaitu air demineralisasi atau air yang sudah dihilangkan kandungan mineralnya. Gycol, zat kimia untuk meningkatkan titik didih dan menurunkan titik beku, serta zat kimia tambahan lain seperti corrosion inhibitor.

"Titik didih air mineral (minuman) ± 100⁰C. Radiator coolant harus mempunyai titik didih di atas air. Di sinilah fungsi Glycol di dalam cairan coolant. Long Life Coolant mengandung Ethylene Glycol 50% sedangkan All Weather Coolant mengandung 30% EG. Titik didih coolant dengan 50% EG dapat mencapai 128⁰C," tutup Shehan Perera.

Infografis 5 Komitmen Bersama Tangani Pandemi Covid-19

Infografis 5 Komitmen Bersama Tangani Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Komitmen Bersama Tangani Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya