Teknik Menjaga Keseimbangan Motor Saat Melewati Jalanan Rusak

Kondisi jalan yang kurang baik berisiko mengganggu keseimbangan berkendara. Oleh karena itu pengendara motor harus memahami teknik menjaga keseimbangan

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2022, 09:05 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2022, 09:05 WIB
Jalan Pemda Cibinong yang Rusak
Pengendara motor melintasi jalan rusak dan berlubang di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Minggu (31/5/2020). Sudah berbulan-bulan akses yang dikenal sebagai jalan Pemda Cibinong ini sangat memprihatinkan hingga sering menyebabkan kecelakaan terlebih saat musim hujan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi jalanan di Indonesia sangat beragam. Oleh karenanya pengendara motor harus siap saat menghadapi kondisi jalan yang berbeda-beda.

Aspal jalanan tak selalu mulus, adakalanya pengendara motor dihadapkan dengan jalan rusak, seperti berlubang, bergelombang maupun berpasir.

Kondisi jalan yang kurang baik berisiko mengganggu keseimbangan berkendara. Tindakan menghindar tiba-tiba karena mendadak ada permukaan jalan rusak berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama bila pengendara motor atau pengemudi mobil dibelakang tidak memiliki jarak yang cukup untuk menghindar.

Oke Desiyanto selaku Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah menegaskan bila melintasi permukaan jalan rusak dengan situasi tidak bisa dilalui dengan kecepatan ekstra rendah, disarankan menggunakan teknik berkendara dengan postur tubuh setengah berdiri.

Oke Desiyanto kemudian memberikan saran mengenai teknik seimbang saat akan melintasi jalanan yang rusak atau tidak rata. Berikut tipsnya:

1. Mengurangi kecepatan tanpa mengganggu keamanan. Angka kecepatan masing-masing orang bisa berbeda dan menyesuaikan situasi dan kondisi.

Mengurangi kecepatan secara wajar menggunakan hanya rem belakang saja atau dibantu kombinasi dengan rem depan jika jarak sudah dekat, hindari kecepatan turun secara drastis.

2. Mengangkat badan. Ini berfungsi untuk mencegah goncangan dari motor karena melalui jalan yang tidak rata diteruskan ke badan pengendara yang berdampak mengganggu konsentrasi berkendara.

Pastikan tangan tetap lincah menguasai gerak stang ke kanan dan kiri. Pedoman postur ini adalah saat berdiri beban tubuh harus bertumpu pada lutut (telapak kaki di footstep/floorstep), gunakan lutut sebagai lengan ayun/peredam guncangan dari kendaraan. Pastikan seluruh jemari memegang stang dan juga mudah meraih tuas-tuas.

3. Arahkan pandangan tetap ke depan (tidak menunduk) sekaligus memperhatikan permukaan yang bakal dilalui dan tetap tenang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tips Lainnya

4. Pastikan bukaan gas selalu konstan dan atur gas agar tidak terpengaruh ayunan badan motor atau pengendara (jemari seluruhnya memegang grip gas), alihkan kekuatan memegang stang dengan jemari kiri.

Pilih gigi presneling yang menghasilkan tenaga paling kuat dan tidak membuat mesin mati dikecepatan yang digunakan, ini berfungsi agar jemari tidak memegang kopling.

Motor matic lebih praktis karena sudah otomatis harus memilih gigi presneling. Namun perlu diketahui bahwa respon mesin matik lebih lamban dibanding motor kopling, demikian sebaliknya. Motor sport (berkopling) akan responsif jika gas mendadak terbuka gerakan motor bisa berubah mendadak.

5. Menjaga kecepatan saat melalui rintangan, kuasai roda depan dan gunakan rem belakang jika membutuhkan pengurangan kecepatan dan boleh tambah gas jika perlu kesimbangan.

Lain halnya saat akan melintasi polisi tidur, melintasi polisi tidur perlu menggunakan kecepatan ekstra rendah dengan menjaga motor tetap bergerak stabil tidak oleng. Fungsi polisi tidur adalah agar pengendara lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatannya dalam berkendara demi menjaga keamanan dan ketertiban berkendara.

"Pastikan ketika menghadapi rintangan saat berkendara, bikers tidak panik sehingga membuat gerakan tiba-tiba yang berbahaya bagi diri dan pengendara lainnya. Upayakan juga untuk menjaga jarak aman saat berkendara untuk dapat mengantisipasi hal berbahaya didepan kita," tutup Oke.

Sumber: Otosia.com

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya