Liputan6.com, Jakarta - Puncak arus balik Lebaran 2022, diprediksi terjadi pada inggu 8 Mei 2022. Kondisi lalu lintas juga diperkirakan akan sangat padat terutama di jalan tol, dan akan menjadi sangat bermasalah bagi para pengguna kendaraan pribadi, seperti mobil.
Melakukan perjalanan mudik atau balik dari kampung halaman, dengan kondisi lalu lintas yang tidak bisa ditebak akan menjadi kegiatan yang sangat melelahkan.
Selama berjam-jam, pengemudi harus berkonsentrasi melihat jalan dan kendaraan lainnya agar tidak terjadi kecelakaan.
Advertisement
Menurut Rifat Sungkar, Pendiri Rifat Drive Labs, ketika berkendara tanpa berhenti alias tidak dalam kondisi macet, maksimal hanya tiga jam, setelah itu disarankan untuk beristirahat.
"Kalau berkendara terus dan tidak berhenti, sebaiknya maksimal tiga jam. Tapi kalau berhenti alias dalam kondisi macet bisa sampai empat jam," jelas Rifat kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kadar oksigen dan air
Sementara itu, pereli nasional ini menyarankan, ketika melakukan perjalanan mudik atau balik Lebaran jangan berpikir untuk cepat sampai.
"Itu salah, kita harus berpikir selamat, bukan cepat sampai. Sepanjang perjalanan harus enjoy," terang suami dari Sissy Priscillia ini.
Sementara itu, berkendara saat mudik atau balik Lebaran untuk menjaga konsentrasi ada dua kunci, yaitu kadar oksigen dan air. Jika keduanya berada di titik 80 persen, maka konsentrasi saat mengemudi sangat baik.
"Triknya, saat mengemudi siang hari diusahakan tidur saat istirahat. Tidak usah lama-lama, cukup setengah jam sampai satu jam untuk restart body," pungkasnya.
Advertisement