Liputan6.com, Jakarta - Hyundai Ioniq 5 yang belum lama ini diperkenalkan menuai respon positif dari pasar. Sebulan setelah dirilis, pemesanan mobil listrik yang diproduksi lokal di Indonesia itu mencapai 1.700 unit.
Erwin Djajadiputra, Direktur Penjualan PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) mengungkapkan capaian pemesanan Ioniq 5 ini melebihi perkiraan. Ini akan berdampak pada waktu tunggu atau inden dari konsumen yang menantikan produk mobil listrik masa depan tersebut.
Baca Juga
“Per kemarin, SPK (Hyundai Ioniq 5) sekitar 1.700-an unit sekian. Tiap hari tambah terus. Kira-kira per hari sekitar 50 sampai 60 pemesanan. Tergantung event, kalau ada eksebisi bisa lebih. Kalau di diler waktu indennya sekitar empat sampai lima bulan, ungkap Erwin saat ditemui Jumat (13/5/2022) lalu.
Advertisement
Erwin mengungkapkan pihaknya saat ini terus berupaya menambah volume produksi untuk mempecepat waktu tunggu konsumen. Permintaan ini sudah disampaikan pada pihak principal dan kemungkinan akan segera disetujui.
“Dari awal memang kami cukup kaget dengan minat masyarakat yang tinggi, sedangkan produksi baru dimulai April 2022. Saat ini mungkin baru 100 unit yang sudah dikirim ke konsumen. Kami mencoba untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tambah Erwin.
Sisi menarik lainnya, sebagai produk kendaraan listrik dengan banderol harga mulai Rp 700 jutaan sampai Rp 800 jutaan, konsumen Ioniq 5 justru lebih banyak melakukan pembelian secara tunai dibandingkan dengan kredit.
Erwin mengungkapkan kurang lebih 70 persen yang melakukan pembelian secara tunai dan 30 persennya kredit.
“Soal varian yang paling banyak diminati itu ada di Signature Long Range. Kontribusinya mencapai 70 sampai 80 persen,” ungkap Erwin.
Makmur, Chief Operating Officer (COO) PT HMID mengungkapkan pembelian tunai ini memang fenomena biasa untuk produk baru. Ini nantinya akan bergeser dengan banyaknya promo kredit menarik yang akan disiapkan pihak Hyundai guna menarik minat konsumen.
Ioniq 5 ditawarkan dalam empat varian yakni Prime-Standar Range dengan harga Rp 718 juta, Prime-Long Range dengan harga Rp 759 juta, Signature-Standar Range Rp 779 juta dan Signature-Long Range dengan harga Rp 829 juta. Kesemuanya dengan status on the road DKI Jakarta.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masih Jual Ioniq EV dan Kona EV
Makmur mengungkapkan pihaknya terus mempersiapkan berbagai fasilitas untuk membangun kepercayaan pada produk EV Hyundai dan membuatnya menjadi pemimpin di pasar EV. Saat ini Hyundai membangun pengisian daya untuk produk kendaraan listriknya di setiap diler yang ada.
“Selain itu dari citra Hyundai juga sudah dipercaya secara global. Ini terus membuat kepercayaan pada produk Hyundai tumbuh, termasuk pada produk EV kita. Kami akan terus mengedukasi masyarakat soal EV, lewat media juga berbagai media. Tahun lalu, dalam setahun dari 2020 penjualan kita bisa tembus 700 unit. Itu termasuk cepat,” ucap Makmur.
Ioniq 5 adalah model kedua yang diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang setelah Creta. EV ini merupakan produk ketiga kendaraan listrik Hyundai setelah Ioniq EV Sedan dan Kona EV yang didatangkan langsung dari Korea.
Makmur mengungkapkan pihaknya akan terus memasarkan Kona dan Ioniq EV. Ini untuk menepis rumor bahwa keduanya akan dihentikan penjualannya setelah kehadiran Ioniq 5.
“Saya tegaskan, kedua produk itu masih dijual. Jika ada yang berminat indennya sekitar satu sampai dua bulan. Segmen mobil listrik model sedan dan CBU masih ada di Indonesia,” ucap Makmur.
Saat ini Hyundai Ioniq EV dibanderol Rp 675,7 juta. Kona Electric lebih mahal yakni Rp 734,9 juta.
Sumber: Oto.com
Advertisement