Liputan6.com, Jakarta - Di bawah kepemilikan raksasa manufaktur India sejak 2020, menyusul runtuhnya iterasi Norton sebelumnya di bawah Stuart Garner, keuangan Norton Motorcycles kini lebih stabil. Itu sudah tercermin dalam pembukaan fasilitas manufaktur baru di Solihull, Inggris dan merilis beberapa produk.
Di antaranya ada superbike V4SV yang direkayasa ulang dan café racer V4CR. Diikuti pula model Atlas yang awalnya dikembangkan selama era Garner tetapi tertunda oleh keruntuhan perusahaan dan restrukturisasi.
Pada 17 Juni 2022, Norton Motorcycles akhirnya membuat pengumuman besar. Pihaknya membuat rencana besar dengan nama ‘Project Zero Emission Norton’. Ini merupakan proyek Norton yang benar-benar baru di bawah kepemilikan TVS.
Advertisement
Perusahaan juga telah menerima dana dari inisiatif Advanced Propulsion Center (APC) 19, sebuah organisasi pemerintah yang bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi transportasi tanpa emisi.
APC 19 akan mendistribusikan £25 juta ke sektor otomotif Inggris, atau hingga 50 persen dari investasi yang dilakukan oleh pendatang. Namun sejauh ini Norton belum mengumumkan terkait pengeluaran atau berapa banyak yang diberikan APC-19.
“Investasi pendanaan yang signifikan ini merupakan tonggak penting, karena menandai awal perjalanan elektrifikasi dan memenuhi rencana produk sepuluh tahun kami. Norton adalah contoh kemewahan modern dan tidak takut untuk menantang status quo, berinovasi untuk masa depan mobilitas sambil tetap setia pada warisan Inggris kami. Ini juga memfokuskan keinginan kami untuk mendukung Inggris dalam misinya untuk masa depan otomotif yang bersih,” jelas Robert Hentschel, CEO Norton.
Sementara Ian Constance, Chief Executive APC mengatakan Norton adalah merek Inggris ikonik dengan sejarah yang membanggakan. Dari membuat sepeda motor, mendukung upaya Inggris selama perang dunia kedua, hingga mengembangkan superbike produksi pertama di dunia.
“Mereka kini menatap masa depan dengan sepeda motor listrik yang dapat memberikan performa dan jangkauan. Ini juga berdampak positif terhadap manufaktur Inggris dan lingkungan yang lebih hijau,” ucapnya.
Dalam pengembangannya, Norton tidak melakukannya sendiri. Ia menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan. Di antaranya Delta Cosworth, spesialis powertrain listrik yang dimiliki oleh perusahaan legendaris Cosworth. Bermarkas di di Silverstone dan siap mengembangkan paket baterai Norton.
Lalu HiSpeed Ltd, sebuah firma teknik yang berbasis di Bicester untuk mengembangkan unit penggerak listrik, dan bertanggung jawab untuk menciptakan motor baru untuk Norton. Formaplex Technologies, yang mengkhususkan diri dalam serat karbon dan komposit.
M&I Materials, produsen material spesialis di Manchester yang membantu menciptakan sistem pendingin dengan menggunakan cairan dielektrik MIVOLT yang dapat merendam komponen listrik.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kolaborasi antara Akademisi dan Industri
Kemudian INDRA, sebuah perusahaan yang mengembangkan dan membuat pengisi daya. Serta Grup Manufaktur Warwick di University of Warwick, sebuah kolaborasi antara akademisi dan industri yang juga telah membantu Triumph dengan proyek sepeda listrik TE-1-nya.
“Bekerja bersama mitra kelas dunia, kami yakin bahwa proyek Zero Emission Norton akan menghilangkan perselisihan saat ini antara sepeda motor konvensional dan listrik. Kami ingin menciptakan produk EV yang diinginkan pengendara dengan memadukan DNA desain Norton tanpa kompromi dengan kinerja balap, jangkauan touring dan penanganan yang ringan,” kata Robert.
Menurut Andrew McGordon, Reader, Energy Applications Group di WMG, University of Warwick, proyek ini dapat menghasilkan produk luar biasa.
“WMG sangat senang menjadi mitra dalam proyek ini yang mengeksploitasi penelitian kami dalam pemodelan baterai dan sistem untuk mengembangkan pemodelan nol-prototipe dan metodologi validasi, termasuk kecerdasan prediktif, pengisian dan teknologi Vehicle to Grid. Kami akan membawa pengalaman elektrifikasi yang luas ke proyek ini setelah bekerja di banyak sektor,” ungkapnya.
Dalam skala waktu 30 bulan berarti proyek akan selesai pada akhir 2024. Norton mengharapkan proyek tersebut dapat menghasilkan sepeda motor yang diinginkan banyak pengedara di seluruh dunia. Selain itu, pekerjaan ini diharapkan dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan di manufaktur dan R&D Inggris.
Selain Norton, Triumph dan Ducati juga sedang dalam perjalanan untuk mengembangkan sepeda motor listrik mereka sendiri, belum lagi upaya berkelanjutan BMW dan beberapa proyek rahasia dari industri sepeda motor Jepang.
Dalam beberapa tahun ke depan kita tentu dapat melihat revolusi dalam kinerja kendaraan listrik dan kemampuan mereka untuk bersaing dengan mesin bertenaga bensin konvensional.
Sumber: Oto.com
Advertisement