Liputan6.com, Jakarta - Tren kendaraan listrik di Indonesia semakin terus meningkat, dengan banyaknya pabrikan otomotif yang meluncurkan line-up ramah lingkungannya. Namun, dibanding roda empat ataupun roda dua konvensional, penjualan mobil ataupun motor emisi rendah ini porsinya masih cukup kecil.
Tapi, tak bisa dipungkiri, keberadaan kendaraan listrik di Tanah Air adalah sebuah keniscayaan. Dengan begitu, diperlukan berbagai persiapan untuk masuk ke era mobil dan motor listrik, mulai dari pemerintah yang menyiapkan regulasi dan infrastruktur, pabrikan dengan produk serta layanan, dan juga lembaga pembiayaan terkait fasilitas pembelian mudah.
Advertisement
Menyadari hal tersebut, Astra Financial sebagai perusahaan pembiayaan dan asuransi juga telah menyusun strategi jitu terkait sokongan biaya untuk pembelian kendaraan listrik.
Advertisement
Antony Sastro Jopoetro, CMO FIF Group mengatakan, pihaknya sendiri sudah melakukan berbagai persiapan untuk melakukan pembiayaan terkait kendaraan listrik, khususnya di sepeda motor Honda. Bahkan, sebelumnya juga sudah dijalankan proyek terkait pembiyaan roda dua ramah lingkungan.
"Meskipun saat itu (proyek pembiayaan sepeda motor listrik) belum banyak, karena untuk mengetahui dahulu, sampai mana durable dari pada EV itu sendiri," jelas Antony, saat diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di area GIIAS 2022, belum lama ini.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peluang Pembiayaan
Di sisi lain, Antony mengatakan, jika tidak ada halangan, PT Astra Honda Motor (AHM) pada 2023 paling cepat, atau mendekat 2024 juga akan memasarkan beberapa tipe sepeda motor listrik, dan dibiayai pembeliannya oleh FIF.
"Pembiayaan kendaraan listrik, memang selalu ada isu. Bagaimana dengan aki dan baterai? Aki (baterai) garansi 5 tahun, setelah itu bagaimana. Ada beberapa skema yang kita coba telusuri, dan simulasikan. Kita akan biayai sepeda motor listrik dengan aki atau baterai. Jadi, apabila baterai masa garansi habis, akan mendapatkan penggantian," tegasnya.
Antony juga menjelaskan, aki atau baterai ini selalu diberikan yang cocok dengan sepeda motor listrik yang bersangkutan. Jika baterai tidak cocok, maka akan terjadi masalah atau kendaraan tidak akan bisa dihidupkan.
"Itu untuk mencegah dari pada keamanan untuk pembiayaan motor itu sendiri juga, membuat kita lebih tenang. Kalau terkait dengan pembiayaan itu pasti risiko. Jadi, FIF Group melihat peluang itu, merasa bahwa ini peluang pembiayaan ini tidak ada masalah," tambahnya.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pembiayaan Mobil Listrik
Sementara itu, dari pembiayaan mobil listrik, Budi Setiawan, CMO Toyota Astra Finance (TAF), juga menegaskan pihaknya sudah menyiapkan produk pembiayaan, dan juga sisi industrialisasi, melalui produk Kinto.
"Produknya sendiri, saya rasa tidak terlalu banyak beda dengan pembiyaan saat ini untuk mobil konvensional. Sedangkan untuk industrialisasi, kita tidak bisa bicara sekarang. Kita lihat bagaiman prinsipal kita di Toyota," ungkapnya.
Sedangkan untuk pemberian program pembiayaan spesial terkait mobil listrik, baik bunga rendah, ataupun hal lainnya, TAF masih menunggu arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai regulator pembiayaan kendaraan di Indonesia.
"Kami masih menunggu arahan OJK, ke depannya seperti apa karena kami di bawah naungan regulator. Kita menunggu itu," pungkasnya.
Sebagai informasi, Astra Financial sendiri merupakan sponsor platinum dari gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Melalui merek di bawahnya, seperti Astra Credit Companies, FIFGroup, Toyota Astra Finance, Asuransi Astra, Astra Life, MauCash, AstraPay, Moxa, dan Seva menyajikan beragam program menarik untuk pengunjung selama 11 hari pameran.
Tan Chian Hok, Project Director Astra Financial GIIAS 2022 mengatakan, target transaksi untuk tahun ini sebesar Rp2 triliun. Namun, hal tersebut tidak hanya berlaku untuk perhelatan di Jakarta saja, tapi juga GIIAS Series, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Medan.
"Pasar otomotif sudah meningkat 50 persen, maka target kita Rp 2 triliun dengan total 4.000 unit di mana Rp 2 triliun itu terbagi atas Jakarta, Surabaya, dan Medan," ujar pria yang disapa Ahok saat konferensi pers GIIAS 2022, di Menara Astra, belum lama ini.
Â
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement