Liputan6.com, Jakarta - BMW Motorrad memperkenalkan M 1000 RR dan M 1000 R sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-50 divisi motorsport M BMW. Khusus model M yang baru, fokus tidak ditempatkan pada peningkatan tenaga, tetapi lebih pada memanfaatkan aerodinamika untuk menggunakan daya yang ada seefisien mungkin.
Bahkan buat versi full fairing telah diuji selama berjam-jam di terowongan angin dan di trek untuk memanfaatkan paket aero yang menempel.
Advertisement
Pembaruan pada BMW M 1000 RR meliputi port intake mesin CNC dan teknologi ShiftCam untuk memvariasikan waktu dan pengangkatan katup. Katup titanium, camshaft dioptimalkan, rocker arm dibuat ringan dan sempit.
Advertisement
Mesinnya lebih ringkas berkat batang penghubung titanium Pankl yang lebih panjang. Klaimnya lebih ringan (85 gram) untuk mengurangi gesekan dan bobot dibandingkan dengan versi S 1000 RR. Lalu Kopling anti-hopping tanpa self-boosting yang dioptimalkan untuk start balapan.
Sistem intake ditingkatkan dengan corong yang lebih pendek dibanding S 1000 RR. Ditujukan buat aliran udara lebih baik pada kecepatan tinggi. Sistem pembuangan juga dibikin ringan dengan manifold titanium, peredam depan dan belakang.
Motor BMW M 1000 RR mendapat peningkatan aerodinamika dengan lebih banyak downforce. Bahkan pada sudut miring, rider dapat meningkatkan kecepatan. Fairing baru dan Winglet M yang menempel sepenuhnya berbahan serat karbon. Begitu pula Fender depan yang terintegrasi dengan saluran pendingin rem.
Kursinya kini lebih ergonomis dan bagian belakang dirancang ulang. Braket plat nomor pendek. Wiring harness yang dimodifikasi dengan konektor LWS untuk memudahkan pelepasan braket plat nomor dan lampu. Kemudian pelek carbon dengan sentuhan akhir baru grafis M Design. Roda tempa tetap tersedia sebagai opsi lain.
BMW mengatakan kecepatan tertinggi telah naik ke 189+ mph (304+ km/h). Begitu juga dengan titik downforce yang meningkat. Ini membantu menjaga motor agar tidak wheelie saat berakselerasi, sehingga kontrol traksi tidak harus bekerja terlalu keras.
Meski mendapat update di urusan jantung pacu, respons enjin atau output daya tetap sama seperti S 1000 RR. Tercatat memiliki tenaga 205 hp pada 13.000 rpm dan torsi 113 Nm di putaran 11.000 rpm.
Untuk fitur-fiturnya masih tetap dipertahankan. M 1000 RR menjanjikan versi superbike paling canggih. Ada kemungkinan harganya mencapai $32.995 (Rp507 jutaan) dan unit diharapkan mulai tiba di Januari 2023.
Khusus paket kompetisi M, pabrikan juga menyediakan. Mencakup laptrigger GPS, rantai M Endurance berlapis DLC, swingarm anodized, semua karbon (termasuk penutup kursi untuk bagian belakang yang baru dibentuk) dan kontrol billet. Sayang harganya belum terkonfirmasi.
Sementara M 1000 R membawa semua perubahan mesin yang ada pada M 1000 RR, tapi dengan penyesuaian untuk penggunaan jalan raya. Tenaga puncak tetap sama, tetapi timing katup variabel yang disebut BMW ShiftCam memberikan hit torsi dari 10.000 hingga 12.000 rpm.
Dan sebagai bonus, membuat mesin sedikit lebih tenang atau redline hingga 14.600 rpm. Selain itu, rasio gigi keempat, kelima, dan keenam dibuat lebih pendek dan sproket belakang berukuran 47 gigi juga mempersiapkan R untuk menjalankan tugas di jalanan.
Rangkaian elektronik mencakup mode berkendara Rain, Road, Dynamic dan Race for the street dan mode berkendara track-centric, serta tambahan Race Pro 1, Race Pro 2, dan Race Pro 3.
Dynamic Traction Control (DTC) dengan cluster sensor enam sumbu dan sensor sudut ramping adalah standar. DTC menyertakan fungsi pembatasan wheelie, jika diinginkan pembatasan wheelie. Ada juga pembatas pit-lane, launch control, dan hill-start control (HSC).
Spek BMW M 1000 R
Aspek yang paling mencolok dari sasis M 1000 R, tentu saja winglet di panel samping. Ini memberikan sedikit downforce. BMW mengklaim sekitar 22 pon downforce di roda depan pada 136 mph (218 km/h). Sedang deflektor angin tersedia dalam Paket Kompetisi, membantu mengurangi hentakan yang ditimbulkan oleh winglet.
Urusan suspensi M 1000 RR maupun M 1000 R gunakan model upside down 45 mm berdesain serba hitam dengan travel 4,7 inci. Dapat disesuaikan untuk preload pegas dan sepuluh tingkat kompresi/rebound, dan shock belakang dengan travel 4,6 inci, juga dapat disesuaikan untuk preload plus kompresi/rebound di sepuluh langkah.
Menariknya mereka mengusung Dynamic Damping Control (DDC), yang merupakan kontrol elektronik dari suspensi dan hadir sebagai perlengkapan standar. Pengaturan DDC terkait dengan mode berkendara Rain, Road, Dynamic dan Race, dan dapat dikonfigurasi pengguna untuk situasi seperti kondisi jalan atau bahkan solo/two-up riding.
M series ini juga dibekali rem cakram baja kembar 320 mm dan kaliper aluminium 4-piston di depan dan satu cakram baja 220 mm dengan kaliper apung satu piston aluminium di belakang.
Semua kaliper dianodisasi biru dan berlogo M. Tersedia dua kompon pad, satu untuk penggunaan di jalan raya dan yang lainnya sama seperti yang digunakan di Kejuaraan Ketahanan Dunia.
ABS Pro adalah standar, seperti halnya Brake Slide Assist, yang pada dasarnya memungkinkan pengendara untuk menggeser M 1000 R ke tikungan, mendukungnya dengan gaya jadul. Semua gaya pengereman ini bekerja pada roda aluminium tempa yang ringan.
Informasi disediakan oleh kluster instrumen TFT 6,4 inci dengan opsi tampilan yang dapat disesuaikan. Pure Ride untuk operasi jalanan normal, ditambah tiga tampilan "Inti" yang ditujukan untuk penggunaan trek dengan berbagai tingkat kepadatan informasi. Memungkinkan pengendara buat mengamati segala sesuatu, menggunakan format grafik analog atau batang.
M 1000 R hadir dalam warna Light White non-metallic dengan grafis M Motorsport. Harganya berkisar $21.345 (Rp237 jutaan). Sedang untuk paket kompetisi M yang mencakup suite Laptrigger GPS M plus velg karbon, spatbor depan dan belakang, penutup tangki, dan pelindung rantai karbon, berkelir Black Storm Metallic dengan grafis M Motorsport, harganya belum terkonfirmasi. Model ini juga bakal hadir pada januari 2023.
Sumber: Oto.com
Advertisement