Toyota Veloz Terbanyak Dikirim ke Luar Negeri, SUV Juga Masih Dominan

Meskipun Toyota Veloz jadi model terbanya yang dikirim ke luar negeri, namun secara segmen, sport utility vehicle (SUV) masih menjadi kontributor terbesar ekspor Toyota brand

oleh Arief Aszhari diperbarui 26 Jan 2023, 14:02 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 14:02 WIB
Toyota
Ilustrasi ekspor mobil Toyota dari Indonesia. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Indonesia mencatatkan ekspor yang cukup positif pada tahun lalu. Jenama asal Jepang ini, berhasil mengirim sebanyak 297 ribu unit sepanjang Januari hingga Desember 2022.

Jumlah ekspor Toyota Indonesia pada 2022 menjadi rekor tahunan tertinggi sejak pabrikan Negeri Matahari Terbit ini melakukan ekspor perdana pada 1987. Selain itu, angka ekspor pada tahun lalu juga meningkat 58 persen dibandingkan kinerja pada 2021.

"Toyota Veloz yang baru kami ekspor di tahun lalu, menjadi kontributor terbesar di angka 70 ribu unit. Tahun ini, kami juga akan melakukan ekspansi negara tujuan ekspor ke Kawasan Afrika, sebagai salah satu strategi untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Bob Azam, di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Meskipun Toyota Veloz jadi model terbanya yang dikirim ke luar negeri, namun secara segmen, sport utility vehicle (SUV) masih menjadi kontributor terbesar ekspor Toyota brand, dengan pengiriman sebanyak 149.200 unit, yang terdiri dari ekspor Fortuner, Rush, dan juga Raize.

Sedangkan segmen MPV, yang termasuk di dalamnya Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, dan Veloz jadi segmen penyumbang terbesar kedua ekspor Toyota dengan jumalh pengiriman sebanyak 101.000 unit.

Sementara tipe sedan hatchback, dan LCGC, yaitu Vios, Yaris, serta Agya telah terkirim sebanyak 46.800 unit.

Berbicara target ekspor tahun depan, Toyota Indonesia memperkirakan situasi perekonomian global 2023 diprediksi melambat. Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi kinerja ekspor dalam negeri.

Strategi elektrifikasi

Pemerintah pun terus menggencarkan strategi diversifikasi negara tujuan ekspor untuk tetap mempertahankan kontribusi ekspor nasional yang selama ini berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia.

Hal ini selaras dengan upaya yang dilaksanakan oleh TMMIN pada tahun lalu, yang berhasil membuka pasar ekspor kendaraan Toyota Indonesia ke Australia dan tahun ini akan menambah negara tujuan ekspor di kawasan Afrika.

Selain harus mempertahankan tren pertumbuhan ekspor yang positif, industri otomotif nasional juga memasuki transformasi kendaraan dengan teknologi elektrifikasi.

Pengembangan industri lokal untuk komponen kendaraan, penguatan kemampuan SDM nasional yang menyeluruh di industri otomotif meliputi rantai pasok dan seluruh stakeholder, serta penyelarasan roadmap industri dengan roadmap bauran energi nasional dan roadmap emisi Indonesia.

"Partisipasi aktif kami dalam mendukung target Pemerintah untuk dekarbonisasi kami wujudkan melalui realisasi dan komitmen nyata dengan membangun ekosistem elektrifikasi yang meliputi eskalasi kemampuan SDM dalam negeri, investasi pengembangan manufaktur otomotif, hingga menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan permintaan pasar global,” tutup Bob Azam.

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal
Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya