Seorang Korban Curanmor Sakit Hati Melihat Konten Chuaks Buatan Polisi, Ini Alasannya

Pencurian motor (curanmor) sering dilakukan oleh komplotan pencuri yang bertujuan untuk mencuri kendaraan seperti sepeda motor atau mobil. Para pelaku curanmor biasanya menggunakan berbagai metode, seperti pemotongan kunci, membobol kunci kontak, atau menggunakan alat elektronik untuk membypass sistem keamanan kendaraan.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 28 Jun 2023, 10:24 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 10:00 WIB
Seorang Korban Curanmor Sakit Hati Melihat Konten Chuaks Buatan Polisi, Ini Alasannya
Seorang Korban Curanmor Sakit Hati Melihat Konten Chuaks Buatan Polisi, Ini Alasannya (TikTok/@.aisyah01_0)

Liputan6.com, Jakarta - Pencurian motor (curanmor) sering dilakukan oleh komplotan pencuri yang bertujuan untuk mencuri kendaraan seperti sepeda motor atau mobil. Para pelaku curanmor biasanya menggunakan berbagai metode, seperti pemotongan kunci, membobol kunci kontak, atau menggunakan alat elektronik untuk membypass sistem keamanan kendaraan.

Pelaku curanmor sering beroperasi di tempat-tempat yang kurang terawasi atau sepi, misalkan parkir malam hari atau di tempat-tempat parkir yang jarang pengunjung. Jika menjadi korban curanmor, sebaiknya segera melapor ke polisi agar pelaku bisa segera ditangkap.

Namun rupanya melapor ke polisi terkait curanmor malah membuat seorang wanita pemilik akun TikTok @.aisyah01_0 merasa sakit hati. Sebab ia mengaku laporannya terkait pencurian motor tak digubris polisi.

Pengakuannya ini ia utarakan lewat video yang diunggah pada Kamis (22/6/2023). Berikut ini ulasan selengkapnya!

Pengakuan Mengejutkan

Pemilik akun ini bermula saat dirinya melihat polisi membuat konten 'Chuaks' di TikTok. Dalam video itu terlihat ada 4 polisi membuat konten tepat di depan Polser Bengkayang, Kalimantan Barat.

Kala itu mereka menyindir para pembalap liar yang suka kebut-kebutan di jalan. Namun ketika mereka datang para pembalap liar ini malah melarikan diri.

"Ngakunya pembalap liar kami datang kok malah bubar, chuaks," kata mereka.

Mempertanyakan Kinerja Polisi

Kemudian konten tersebut langsung dibalas oleh pemilik akun TikTok @.aisyah01_0. Ia mempertanyakan pekerjaan polisi, apa hanya membuat konten saja?

"Chuaks, kerja kalian apa buat konten? Mantap lah buat konten. Gak usah kalian perduliin masyarakat di luar sana," jelasnya.

Bahkan ia sampai menyinggung soal begal dan pembunuhan yang terjadi. Karena itulah ia memberikan kritikan pedas sebab polisi hanya membuat konten tanpa menyelesaikan masalah-masalah tadi.

Korban Curanmor

Ia pun memberikan contoh nyata akan kinerja polisi di tempatnya. Ia sendiri mengaku menjadi korban curanmor pada 2022 lalu, hanya saja hingga kini kasusnya tersebut tak ada titik terang.

Bahkan ia mengaku selalu mempertanyakan kasus ini, datang pagi dan pulang malam. Sayangnya keluhannya ini sama sekali tak digubris polisi.

Menurutnya, polisi baru mau menuntaskan kasus jika diberi uang dulu. "Suka pakai uang baru mau bergerak," katanya.

Pelaku Ditemukan

Perkataannya ini terucap bukan tanpa dasar. Sebab menurutnya salah satu pelaku pencurian motor miliknya sudah berkeliaran. Hanya saja polisi masih belum bisa menangkapnya.

"Pelakunya sudah berkeliaran di kampung itu katanya gak bisa ditangkap," jelasnya.

"Kenapa gak bisa ditangkap? Katanya pelaku ada dua, jadi satu gak bisa ditangkap katanya satu lagi harus ada, baru bisa ditangkap," imbuhnya lagi.

Gak Usah Lapor Polisi

Karena itulah, menurutnya, siapapun yang mengalami atau korban curanmor, serta kasus kejahatan lainnya tak perlu melapor ke pihak kepolisian.

"Gak usah lapor merekalah, yang ada sakit hati," jelasnya.

Pasalnya pemilik akun sendiri mengalami kejadian yang bikin sakit hati saat melapor polisi. Ketika ia bertanya soal pemblokiran motor, polisi malah memberikan jawaban menusuk hati.

"Ya entah aku gak tahu, setahu kalian kapan," kata polisi yang ditirukan pemilik akun.

 

Pernyataan Mengejutkan Pemilik Akun

Pemilik akun pun tampak begitu emosional hingga menyebut bahwa polisi melindungi pelaku tindak kejahatan. Karena itulah ia menyarankan agar orang-orang pengangguran untuk menjadi pelaku tindak kriminal saja.

"Yang pengangguran di luar sana lebih baik jadi begal saja, karena dilindungi," katanya.

"Buktinya pelaku udah di depan mata gak ditangkap polisi. Sakit gak hati kita, lihat pelaku di depan mata. Padahal motor masih mengangsur 8 bulan," katanya lagi.

Diketahui juga bahwa motornya masih mengangsur. Oleh karena itu pihak leasing meminta pemilik akun untuk melakukan pemblokiran motor ke kantor polisi. Hanya saja hal ini tak pernah dibuatkan oleh petugas.

"Surat pemblokiran kereta gak pernah dibuat sama polisinya. Saya selalu ke sana gak pernah dilayani baik atau gimana gak pernah, intinya polisi suka dibayar," katanya.

Sumber: Otosia.com

Penulis: Ahmad Muzaki

Infografis Fenomena Tagar No Viral No Justice dan Respons Kapolri. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Fenomena Tagar No Viral No Justice dan Respons Kapolri. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya