PLN Ingin Sulap Tiang Listrik Jadi SPKLU untuk Mengecas Electric Vehicle

PT PLN (Persero) terus berupaya untuk memperluas ekosistem kendaraan listrik, terutama infrastruktur pengisian baterai

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Jul 2023, 09:01 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 09:01 WIB
PLN memastikan SPKLU siap melayani dan memudahkan untuk masyarakat menggunakan mobil listrik selama periode mudik Lebaran 2023. (Dok PLN)
PLN Ingin Sulap Tiang Listrik Jadi SPKLU untuk Mengecas Electric Vehicle(Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus berupaya untuk memperluas ekosistem kendaraan listrik, terutama infrastruktur pengisian baterai. bahkan, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, berpikir untuk untuk menyulap tiang listrik sebagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Pria yang akran disapa Darmo ini mengatakan, nantinya tiang-tiang listrik di pinggir jalan, akan dilakukan penambahan komponen. Jadi, dapat dioperasinalkan sebagai SPKLU.

"Kami juga mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan pun bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya, nanti ditambahin kabel," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/7/2023).

Lanjutnya, PT PLN (Persero) saat ini mengklaim sudah membangun 600 unit SPKLU di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memperluas sebaran SPKLU di sejumlah kota melalui strategi franchise. Sehingga PLN hanya akan membangun SPKLU untuk kemudian bisa dimanfaatkan pihak mitra.

"Kita juga akan membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis. Yang punya itu misalnya Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," papar Darmawan.

"Untuk itu kami ingin bekerja sama dengan pemilik lahan parkir tersebut juga dengan investor teknologi. Pihak ketiga juga banyak sekali yang mengaku ingin berinvestasi agar bisa membangun SPKLU," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Transisi kendaraan listrik

Darmawan menilai, transisi dari kendaraan konvensional menuju motor maupun mobil listrik bakal memberikan keuntungan berlipat dari sisi ekonomi.

"Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 km dan 10 km untuk mobil listrik. Sedangkan jika menggunakan BBM harus menghabiskan sekitar Rp 14 ribu untuk menempuh jarak yang sama," tuturnya.

 

 

INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya