Ekosistem Jadi Kunci Kesuksesan Peredaran Kendaraan Listrik di Indonesia

Perkembangan kendaraan elektrifikasi di Tanah Air terus didorong oleh pemerintah

oleh Arief Aszhari diperbarui 25 Jul 2023, 14:08 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2023, 14:08 WIB
PLN memastikan SPKLU siap melayani dan memudahkan untuk masyarakat menggunakan mobil listrik selama periode mudik Lebaran 2023. (Dok PLN)
PLN memastikan SPKLU siap melayani dan memudahkan untuk masyarakat menggunakan mobil listrik selama periode mudik Lebaran 2023. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kendaraan elektrifikasi di Tanah Air terus didorong oleh pemerintah. Tidak hanya itu, Indonesia juga gencar membangun ekosistem untuk mendukung keberadaan mobil listrik, motor listrik, dan juga motor hasil konversi dari BBM ke listrik.

Ekosistem menjadi cukup penting, karena tanpa adanya infrastruktur pendukung dari berbagai sisi, keberlanjutan kendaraan listrik di Tanah Air akan sulit terwujud.

Melihat hal tersebut, beberapa perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) dan juga bersama pihak swasta membentuk sebuah wadah yang disebut Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML).

Dijelaskan Ketua Umum AEML Dannif Utojo Danusaputro, tujuan dari asosiasi ini bukan hanya mewakili OEM, dan bukan perwakilan asosiasi dari pembuat atau penjualan kendaraan listrik saja. Namun, bagaimana asosiasi ini menciptakan ekosistem kendaraan listrik.

"Karena kita melihat, bahwa ekosistem itu, tidak hanya dari sisi suplai tapi juga demand. Kita ingin tekankan, untuk terjadi demand (permintaan kendaraan listrik) yang sustain, harus ada ekosistemnya berjalan," jelas Dannif, saat ditemui di Jakarta, Senin malam (25/7/2023).

Lanjut Dannif, AEML juga ingin berkontribusi dalam percepatan adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia. Bahkan, pihak asosiasi juga terus mendorong pemerataan infrastruktur di Tanah Air, karena dapat mendorong adopsi kendaraan listrik semakin cepat.

"Kita juga ingin tekankan, bahwa dari AEML juga mengutamakan keamanan, jadi jangan sampai nanti ada produk di jalan yang tidak sesuai standar keamanan. Ini yang terus kita coba pastikan karena untuk menciptakan kesadaran, kalau ada insiden misalnya baterai berasap, itu kan menurunkan kepercayaan masyarakat," ungkapnya.


Keanggotaan

Ekosistem Jadi Kunci Kesuksesan Adopsi Kendaaraan Listrik di Indonesia (Arief A/Liputan6.com)
Ekosistem Jadi Kunci Kesuksesan Adopsi Kendaaraan Listrik di Indonesia (Arief A/Liputan6.com)

Sementara itu, anggota dari AEML sendiri, terdiri dari sejumlah pelaku industri utama dan pendukung di sektor sel baterai, baterai pack, infrastruktur pengisian dan penukaran baterai, manufaktur kendaraan listrik (termasuk bengkel konversi), armada jasa antar (fleet), serta internet of things (IoT).

Anggotanya, antara lain Pertamina Power Indonesia, PLN, Indonesia Battery Corporation (IBC), Adaro Power, Goto Gojek Tokopedia Tbk, hingga PT Wika Industri Manufaktur (Gesits).

"Penting adalah, bagaimana ketika punya motor (listrik), ekosistem semua lengkap, terpakai mulai baterai, infrastruktur charging, swaping, leasing financing, penting," tukas Dannif.

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal
Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya