Cegah Calon Tunggal, PDIP Usung Kandidat di Pilkada Pacitan

PDIP berharap partai lain juga melakukan hal sama seperti di Surabaya yang hingga kini calonnya masih tunggal.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Agu 2015, 18:29 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 18:29 WIB
Dukung Pilkada Serentak, Sekjen PDIP Temui Ketua KPU
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada wartawan di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/5/215). Pertemuan untuk memberikan dukungan kepada KPU jelang Pilkada Serentak Desember 2015 nanti. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP dan Partai Hanura memastikan akan mengusung pasangan Bambang Susanto-Sri Retno Dhewanti sebagai calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Sejen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, langkah tersebut sebagai penghormatan atas kedaulatan rakyat sekaligus menunaikan hak konstitusional partai dalam pilkada. PDIP berkomitmen dan siap bekerja keras memenangkan pasangan Bambang-Retno pada Pilkada Pacitan.

"Di Pacitan, PDIP demi tanggung jawabnya terhadap hak rakyat yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya, maka PDIP mengusung calon dan menjadi pelopor dalam mengatasi calon tunggal," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin (10/8/2015).

Hasto mengungkapkan, dalam mengusung pasangan Bambang-Retno, PDIP berkoalisi dengan Partai Hanura karena PDIP memang harus menjalin komunikasi mengingat hanya punya 6 kursi di DPRD. Sebab, batas minimalnya adalah 8 dari 40 kursi anggota Dewan.

Kewajiban konstitusional untuk mencalonkan tersebut, kata dia, sebagai penghormatan atas prinsip kedaulatan rakyat. PDIP berharap partai lain juga melakukan hal sama seperti di Surabaya yang hingga kini calonnya masih tunggal.

"Di Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, juga memiliki semangat yang sama. Di balik pilkada, kemenangan memang menjadi target. Namun aspek konsolidasi partai, militansi, dan ideologi juga dipertaruhkan," ujar Hasto.

Hasto menekankan, partai-partai yang tidak menggunakan hak konstitusional untuk mengajukan calon dalam pilkada sama saja mengkerdilkan demokrasi. Partai seperti itu memandang demokrasi atas prinsip kalah menang dalam berkompetisi.

"Itu justru malah merusak dan mengkerdilkan demokrasi," tandas Hasto.

Pilkada di Pacitan terancam diundur ke 2017 lantaran hanya memiliki calon tunggal, yakni petahana Bupati Indartato dan wakilnya Yudi Sumbogo yang diusung Partai Demokrat.

PDIP sebelumnya sempat membentuk Koalisi Pacitan Bersatu dengan merangkul Partai Amanat Nasional (PAN), Hanura, Partai Gerindra dan Partai Golkar. Koalisi itu mengusung pasangan Suyatno-Effendi Budi Wirawan. Namun pada detik-detik akhir, pengusungan tersebut dibatalkan.

Kini PDIP menata ulang komposisi koalisi untuk bisa mengusung calon dalam Pilkada serentak. Bakal calon itu akan didaftarkan pada masa perpanjangan yang sudah ditetapkan KPU pasca mendapatkan rekomendasi dari Bawaslu.

Selain di Pacitan, PDIP juga akan berusaha agar bisa berpartisipasi dalam Pilkada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Samarinda di Kalimantan Timur, dan Kabupaten Timor Tengah Utara di Nusa Tenggara Timur (NTT). (Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya