Liputan6.com, Jayapura - Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Waropen, Papua, membangun Parapara Pemilu untuk tempat penyelesaian konflik terkait pilkada. Parapara pemilu berupa bangunan kayu berukuran 50 x 100 meter berlantaikan pasir yang mampu menampung hingga 300-an orang.
Bangunan ini sengaja dibuat menyerupai dengan Parapara adat yang biasa ditemui di wilayah Papua. Bedanya, Parapara pemilu menyelesaikan masalah pemilu atau pilkada yang akan dilaksanakan di Waropen, 9 Desember mendatang. Sementara Parapara adat menyelesaikan segala persoalan yang diselesaikan lewat jalur adat.
"Kami sengaja membangun Parapara Pemilu, untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Waropen lebih transparan dan damai," kata Ketua KPUD Kabupaten Waropen, Maurits Jeremias Mofu kepada Liputan6.com ketika ditemui di Jayapura, Papua, Minggu (27/9/2015).
Lokasi keberadaan Parapara pemilu juga dibangun di daerah Jalan Raya SP 5, Distrik Urei Faisei, Waropen, karena suasananya yang nyaman. Lokasi berikut suasana itu diyakini bisa membawa kedamaian dalam menyelesaikan segala persoalan terkait masalah pemilu.
"Kami ingin pilkada di Waropen membawa perubahan dan kedamaian. Parapara pemilu lebih difungsikan untuk mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu yang salah satu syaratnya adalah keterbukaan dalam setiap prosesnya,” ujar Maurits.
Dengan adanya Parapara pemilu, kata Maurits, diharapkan kepada pasangan calon yang berbeda pandangan dapat menyelesaikan perbedaannya dan diharapkan tidak sampai kepada jalur hukum. Pilkada di Waropen diharapkan tak akan menimbulkan konflik berkepanjangan.
"Misalnya ada perselisihan dan kami selesaikan di Parapara adat, segala persoalan akan selesai. Ini dilakukan dengan cara kepala dingin dan hati yang bersih. Kami juga berkeinginan pilkada juga diselesaikan sepeerti itu," kata Maurits.
Di dalam Parapara pemilu nanti semua orang diberikan keleluasaan berekspresi dan berpendapat. Parapara pemilu merupakan tempat berbagi cerita demokrasi di kota dengan sebutan 1000 bakau ini.
Parapara pemilu pun terbukti pernah mendamaikan dua pejabat tertinggi yang berbeda pandangan di daerah itu yakni Bupati Waropen Yesaya Buinei dan wakilnya Yeremias Bisai yang saat ini ikut dalam pencalonan pilkada serentak.
“Dalam penyelesaian persoalan di Parapara pemilu, keduanya saling bermaafan, perpegangan tangan dan berpelukan. Masalah yang selama ini ada di antara keduanya terselesaikan. Kami berharap Parapara pemilu dapat menjadi slogan perubahan dan semangat demokrasi di Waropen," ujar dia.
Pemilihan kepala daerah di Waropen diikuti 5 pasangan calon, yaitu dua calon perseorangan yakni pasangan Yuliana S. Boray-Yosepus Ruatakurei dan pasangan Penehas Hugo Tebai-Jance Wutoi. Serta 3 pasangan dari partai politik, yakni pasangan Yeremias Bisai-Hendrik Wonatorey; dan pasangan Olen Ostal Daimboa-Zeth Tanati dan pasangan Yesaya Buinei-Ever Mudumi. (Hmb/Ans)
Parapara Pemilu, Solusi Pilkada Damai dari Papua
Dengan Parapara pemilu, konflik pilkada diharapkan bisa tuntas tanpa harus melalui jalur hukum.
diperbarui 27 Sep 2015, 14:46 WIBDiterbitkan 27 Sep 2015, 14:46 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
30 Ribu Saksi Siap Kawal Suara Ridwan Kamil-Suswono di Seluruh TPS Jakarta
Menkeu Sri Mulyani Pamer Gaya Bersongket di Tengah Polemik PPN 12 Persen
Polisi Tembak Mati Tersangka Curas Bersenjata Api Laras Panjang di Garut
Bukan Hanya Otak, Ginjal hingga Syaraf Manusia Mampu Menyimpan Memori dan Mengingat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 20 November 2024
Sahbirin Noor Mangkir dari Panggilan KPK Usai Menang Praperadilan, Menghilang Lagi?
Obat dan Bahan Medis di RSTN Boalemo Dibeli Tak Sesuai Batas Kedaluwarsa
Kisah Gus Dur dari Cilacap ke Jakarta Hanya 1 Jam Naik Mobil, Karomah Wali
Gelar Doa Lintas Agama di Jatim, Kapolri: Ikhtiar Pilkada Serentak Berjalan Aman
Ditintelkam Polda Lampung Ungkap Penyelundupan Ganja 53 Kilogram
5 Teori Sains yang Pernah Menggemparkan Dunia
Penyebab Hidup Sengsara Hanya Satu Ini, Kata Gus Baha