Busyro Muqqodas Minta Jangan Ada Isu SARA di Pilkada 2017

Busyro Muqqodas mengimbau jangan ada yang menggunakan isu SARA. Apabila itu terjadi, maka masuk dalam kategori hegemoni.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Okt 2016, 08:37 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 08:37 WIB
20151214-Diskusi Nasib KPK-Jakarta- Helmi Fithriansyah-Jakarta
Wakil Ketua KPK yang juga calon pimpinan KPK, Busyro Muqoddas menjadi pembicara pada diskusi Quo Vadis KPK? Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Senin (14/12/2015). Busyro hadir bersama Bambang Widjojanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tokoh Muhmmadiyah Busyro Muqqodas meminta masyarakat tidak termakan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam pemilihan kepala daerah 2017. Memilih atau tidak pasangan calon yang berbeda agama, kata dia, merupakan bentuk dari demokrasi.

"Kalau ada masyarakat beragama Islam yang memilih berdasarkan agamanya, itu ya tidak masalah, itu demokrasi," ujar Busyro di Yogyakarta, Rabu 5 Oktober 2016.

Ia mengimbau jangan sampai ada kekuatan tertentu yang menggunakan isu SARA di Pilkada 2017. Apabila itu terjadi, maka masuk dalam kategori hegemoni.

Artinya, jelas dia, "Rakyat tidak sadar dibius."

Busyro mengungkapkan pilkada harus dikembalikan pada hakikatnya, yakni proses demokrasi untuk memilih pemimpin yang seharusnya terpilih karena kapasitas integritasnya. Bukan karena uang.

"Bisa jadi karena tim suksesnya pintar memainkan uang," tutur Busyro.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya