Jubir Ahok-Djarot: Penolakan Harusnya Tidak Anarki

Wakil Sekjen Partai Golkar itu meminta oknum penganiaya diproses hukum.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Nov 2016, 14:25 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 14:25 WIB
Ahok di dalam angkot saat didemo di Pasar Kaget, Rawabelong, Jakarta Barat
Ahok di dalam angkot saat didemo di Pasar Kaget, Rawabelong, Jakarta Barat

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ahok-Djarot, Jerry Sambuaga mengaku prihatin dengan penolakan Ahok yang disertai penganiayaan warga di Rawabelong, Jakarta Barat, Rabu 2 November kemarin. Menurut dia, penolakan tersebut seharusnya dilakukan dengan dewasa tanpa anarkis.

"Seharusnya dalam berkampanye tidak boleh ada penganiayaan. Aksi penganiayaan sudah bertentangan dengan hukum dan undang-undang," kata Jerry di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Oleh karena itu, Wakil Sekjen Partai Golkar itu meminta oknum penganiaya diproses hukum. Kalau ada penolakan, menurut dia harus dikomunikasikan secara baik-baik.

"Biasakan dialog tanya jawab, apa yang ditolak kemudian bisa dijawab. Jadi ada interaksi sehat dua arah," ujar dia.

Dikatakan Jerry, kampanye Pilkada DKI yang damai sudah disetujui dan dideklarasikan oleh semua calon dan pendukung. Oleh karena itu semua pihak wajib menjunjung tinggi komitmen yang telah disepakati.

"Ini sekaligus tantangan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas demokrasi dalam Pilkada DKI yaitu dengan ikut serta mewujudkan dan mendukung kampanye yang damai dan tertib tanpa ada kekerasan dalam bentuk apapun," Jerry memungkas.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya