Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno menghadiri diskusi dengan para pemuka agama Nasrani di hall Kantor Pusat Oikumene Jakarta yang sekaligus kantor PGIW (Persekutuan Gereja-gereja Wilayah) DKI Jakarta.
"Baru kali ini datang yang dua-duanya lengkap. Surprise juga Pak Anies datang. Kemarin Mas Djarot datang sendiri," ujar Ketua Umum PGIW DKI Jakarta Pendeta Manuel Raintung (GPIB) saat membuka acara di Jalan Kayu Jati III Nomor 2, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).
Anies kemudian menanggapi pernyataan Pendeta Manuel. "Kami datang full team berdua demi menghormati undangan. Kita harus merayakan kebinekaan dan persatuan," kata Anies.
Advertisement
Anies dan Sandi kemudian mengutarakan salah satu fokus perhatian mereka di DKI Jakarta, yakni membangun persatuan. Mereka sama-sama mengambil contoh dari latar belakang masing-masing sebelum akhirnya memutuskan menjadi pasangan cagub-cawagub.
"Kami akan membangun persatuan. Contohnya saya dan Bang Sandi. Dari tempat yang berbeda, kita bisa bersama. Kita ingin di Jakarta yang beda juga bisa berinteraksi, bisa bekerja sama. Kalau trust level-nya tinggi, maka memudahkan dalam bekerja sama," tutur Anies.
Sandiaga menimpali, pada Pemilu Presiden 2014, dia merupakan jubir Prabowo Subianto dan Anies Baswedan merupakan jubir Jokowi.
"Kita berdebat direkam di berbagai media, dan itu sekarang banyak dipakai. Tapi Pak Prabowo legowo untuk meminta Pak Anies untuk bisa bersama-sama," kata Sandiaga.