Djarot: Boikot DPRD DKI Terkait Pilkada, Ini Tidak Sehat

Boikot DPRD DKI berakhir setelah Ahok kembali cuti untuk mengikuti kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Mar 2017, 07:44 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 07:44 WIB
Ahok dan Djarot
Ahok dan Djarot

Liputan6.com, Jakarta - Aksi boikot rapat DPRD DKI Jakarta dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berakhir. Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pencabutan ini merupakan persoalan terkait pilkada.

"Jadi kelihatan sebetulnya. Saya sudah bilang, ini persoalan selalu dikaitkan dengan pilkada, jangan dong," ucap Djarot di Jakarta Timur, Rabu 8 Maret 2017.

Dia mengatakan, seharusnya DPRD merupakan lembaga yang dapat membantu memecahkan persoalan yang dihadapi warga. Selain itu, pemboikotan tersebut merupakan tindakan yang tidak baik.

"Dipikir-pikir kalau caranya seperti ini, saya pikir tidak sehat dan tidak bagus," ujar Djarot.

Sebelumnya, Fraksi PKB, PKS, PPP, dan Gerindra di DPRD DKI Jakarta menyatakan memboikot rapat dengan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI, selama tidak mendapat kejelasan atas status Ahok yang kembali aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah mengikuti kampanye pilkada putaran pertama.

Boikot kemudian berakhir setelah Ahok kembali cuti untuk mengikuti kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua dan digantikan Pelaksana tugas gubernur. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politikus Partai Gerindra, Mohammad Taufik menyatakan pencabutan boikot tersebut pada 6 Maret 2017.

Pencabutan boikot tersebut juga ditandai dengan adanya rapat DPRD DKI Jakarta bersama SKPD Pemprov DKI Jakarta, PT MRT, dan PT Pembangunan Jaya Ancol guna pembahasan pendanaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase satu dan dua pada 7 Maret 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya