Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H dan Istigasah Islam Nusantara di Saung Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, kemarin malam.
Pantauan Liputan6.com, sempat ada pengajian tandingan yang diadakan oleh Front Pembela Islam (FPI). Massa FPI tampak berjejer meski cukup jauh dari lokasi Djarot.
Aparat kepolisian terlihat berjaga mulai dari pinggir jalan raya sampai jalan masuk menuju lokasi. Meski begitu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Roycke Langie menegaskan kalau situasi tetap aman terkendali.
Baca Juga
"Aman (situasinya)," ucap Roycke di Kalideres, Jakarta Barat, Senin 3 Maret 2017.
Advertisement
Ia menyebutkan, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 100 personel dikerahkan untuk penjagaan malam kemarin.
"Ini biasa saja (bukan karena ada FPI). Ini sesuai SOP," ujar Roycke.
Sementara itu, Djarot menegaskan tidak ada penolakan terhadap dirinya saat menghadiri acara Isra Mi'raj.
"Siapa penolakan? Enggak ada yang nolak. Pengajian tandingan ya biar saja, kan baik ini, enggak apa-apa, silakan saja," ujar Djarot usai acara di Kalideres, Jakarta Barat.
Meski begitu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI ini meminta agar masyarakat tidak saling menghujat dan menghina satu sama lain.
"Tapi sekali lagi, jangan saling menghujat, jangan saling kemudian menjelek-jelekkan satu sama lain," ucapnya.
Lebih lanjut, Djarot mengungkapkan dia ingin menebarkan Islam yang penuh rahmat dan saling menghormati.
"Kita ingin menebarkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Saya sampaikan, beda pilihan ndak apa-apa, tunjukkan tanggal 19 April. Tapi jangan saling menghujat, menjelekkan, mengolok-olok, apalagi sampai memutus tali silaturahmi di antara kita semua," papar dia.
Djarot menjelaskan, kehadirannya dalam acara yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) ini merupakan undangan dari sahabat-sahabatnya.
"Bikin acara pengajian Isra Mi'raj, kan baik ya untuk memperingati Isra Mi'raj sambil meneguhkan sebagaimana dikatakan oleh Gusdur, Islammu Islam Kita, Islam yang rahmatan lil alamin. Islam itu memang menebarkan kesejukan, memberikan rahmat, itu bagus kan?" tutur Djarot.
"Ya memang seperti itu, (Islam) memberikan kasih sayang, itulah ciri Islam kita," imbuh dia.
Oleh karena itu Djarot menegaskan kalau dirinya adalah seorang muslim yang lahir di Indonesia, bukan malah sebaiknya.
"Makanya saya sampaikan bahwa saya ini adalah orang Indonesia yang beragam muslim, bukan orang Islam yang kebetulan ada di Indonesia. Artinya apa?" kata dia.
"Artinya karena saya orang Indonesia yang beragama muslim, maka kewajiban saya untuk memilih jalan mempertahankan, membela Pancasila, merawat Bhinneka Tunggal Ika untuk benar-benar berjuang menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta berdasarkan Undang-undang Dasar 1945. Sebetulnya yang beberapa kali disebut oleh KH Said Aqil maupun teman-teman diakronimkan dengan jalan PBNU," ucap Djarot.
Hadir pula mendampingi Djarot, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera), Nusron Wahid. Tampak pula sejumlah tokoh dan ulama NU Jakarta Barat, di antaranya KH muchtar Ghozali dari Cengkareng, KH Amin Kadaung dari Tegal Alur, KH Salwan dari Kapuk, Kyai Sirodj Ronggalawe, Kyai Endang Ahmad Syah, KH Muhammad Ali, dan KH Mahfud.