Indomatrix: Isu SARA Tak Laku di Pilkada DKI Putaran Kedua

Isu-isu yang mengangkat SARA di Pilkada DKI 2017 dinilai akan sia-sia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Apr 2017, 09:46 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2017, 09:46 WIB
Debat Sengit Ahok dan Anies Baswedan
Calon Gubernur DKI Jakarta no 2, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjawab pertanyaan dari Anies Baswedan dalam debat terakhir Pilgub DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indomatrix, merilis hasil penelitian Pilkada DKI 2017 pada 1-8 April 2017. Hasilnya, pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno, bersaing ketat.

Pasangan Ahok - Djarot meraih 46,17 persen. Anies - Sandiaga 48,40 persen. Sedangkan tidak tahu atau tidak jawab sebesar 5,44 persen.

Peneliti senior Indomatrix Ma'mun Ibnu Ridwan mengatakan, hal ini menunjukan bahwa pemilih di DKI semakin rasional dan tidak terpancing isu SARA.

"Dari hasil survei, memang tipis. Dan ini menunjukkan dinamika yang terjadi di Jakarta, yaitu semakin rasional. Isu SARA tidak laku lagi di Jakarta. Ini tidak efektif. Kalau memang berpengaruh, seharusnya paslon nomor dua ketinggalan jauh," ucap Ridwan di Jakarta, Kamis 13 April 2017.

Dia mengatakan, isu-isu yang mengangkat SARA di Pilkada DKI 2017 akan sia-sia pada saat pencoblosan 19 April 2017.

Ridwan pun mengingatkan agar para pasangan calon dan tim sukses bisa menjaga etika agar tak menggunakan isu SARA lagi. 

Indomatrix telah melakukan survei dari 1-8 April 2017, dengan jumlah responden 1.250, margin of error -+ 2,8 persen, dengan metode multistage random sampling.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya