Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak menyangka bakal memenangkan hitung cepat Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Padahal sempat diduga ada sejumlah kecurangan seperti pembagian sembako saat serangan fajar atau sebelum pencoblosan dimulai.
Calon Gubernur nomor urut 3 ini mengapresiasi para pemilih warga DKI yang tak terpengaruh dan menolak pemberian sembako di masa tenang kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Baca Juga
"Kalau sembako diberi biasanya diterima, kemudian dicoblos. Di Jakarta lain, sembako ditolak, yang tolak itu bukan orang kaya, tapi orang miskin," kata Anies Baswedan dalam sambutannya di acara Milad Ponpes Al Itqon, Jl Haji Selong RT 05/03 Duri Kosambi-Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (24/4/2017).
Advertisement
Menurut dia, sikap menolak pemberian sembako sebagai cermin makin dewasanya warga DKI dalam berdemokrasi. Anies berharap di kemudian hari masyarakat bisa lebih memahami bahwa demokrasi tidak bisa dibeli oleh apa pun, termasuk uang.
"Sekali lagi di Jakarta ini mengirimkan pesan kepada seluruh dunia, bahwa kami berdemokrasi tidak bisa dibeli oleh rupiah," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.