KSAD: Tidak Benar Pilkada Wujud TNI Kembali Berpolitik

Di hadapan para perwira tinggi yang akan menempati jabatan baru, Mulyono berpesan agar personel TNI tidak berpolitik praktis.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 15 Jan 2018, 11:48 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2018, 11:48 WIB
20150715-Upacara Sertijab KSAD-Jakarta
Letnan Jenderal TNI Mulyono memberikan pidato usai serah terima jabatan Kepala Staf TNI AD dari Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada Letnan Jenderal TNI Mulyono di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (15/7/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono menegaskan, bahwa netralitas TNI dalam politik adalah final dan tidak bisa ditawar lagi. Orang nomor satu di TNI AD ini membantah bahwa Pilkada merupakan perwujudan kembalinya TNI ke politik praktis.

Hal itu berkaca pada sikap Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi yang maju di Pilkada Sumatera Utara 2018. Menurut Mulyono, Letjen Edy sudah pensiun dini dan dia memiliki hak sebagai warga negara untuk berkontestasi dalam Pilkada.

"Jadi tidak benar pilkada adalah wujud kembalinya TNI ke dalam politik praktis," ujar Mulyono dalam amanat sertijab perwira tinggi TNI di Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2018).

Di hadapan para perwira tinggi yang akan menempati jabatan baru, Mulyono berpesan agar personel TNI tidak berpolitik praktis.

"Sejak reformasi TNI digulirkan pada tahun 1999, TNI telah bertekad untuk tidak lagi berperan di ranah politik praktis, di antaranya lewat penghapusan dwifungsi ABRI, penarikan TNI dari legislatif tahun 2004, serta reorganisasi dan reaktualisasi peran TNI," Mulyono menjelaskan.

Menurut Mulyono, netralitas TNI telah teruji dengan tidak adanya keinginan TNI untuk tidak terlibat di politik praktis.

"Maka, Netralitas TNI sudah final dan tidak perlu diragukan," ujar Mulyono.

Mulyono berpesan agar purnawirawan yang terjun di Pilkada 2018 tida menarik dan melibatkan TNI dalam kontestasi.

"Agar purnawirawan yang ikut di Pilkada 2018 bisa turun dan ikhlas, tidak menarik dan melibatkan personel terhadap berbagai akses yang dapat mengarah kepada politik praktis, agar netralitas TNI terjaga," tegas Mulyono.

Mutasi Para Jenderal

Ketum PSSI, Edy Rahmayadi
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi, tampak tegang saat nobar Timnas Indonesia U-19 melawan Brunei di Stadion Atang Sutresna, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017). Nobar dilakukan sebelum acara pelepasan Timnas U-16. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menunjuk Letjen Agus Kriswanto untuk menjabat Pangkostrad. Agus akan menggantikan Letjen Edy Rahmayadi yang mengajukan pensiun dini. Edy akan bertarung di Pilkada Sumut 2018.

Persetujuan ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018 tertanggal 4 Januari 2018. Pada surat itu, Letjen Edy dimutasi sebagai perwira tinggi Mabes TNI AD.

Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Dankodiklatad. Posisinya akan digantikan oleh Mayjen Andika Perkasa yang saat ini duduk di kursi Pangdam XII/Tanjungpura. Dengan demikian, Andika akan menempati jabatan jendera bintang tiga.

Sementara posisi Pangdam Tanjungpura akan diisi oleh Mayjen Achmad Supriyadi yang merupakan Sahli Bidang Komsos Panglima TNI.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya