Gerindra Duetkan Prabowo-Anies Baswedan di Pilpres 2019?

Partai Gerindra kembali akan mengusung Prabowo Subianto, sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 28 Feb 2018, 11:31 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2018, 11:31 WIB
Sejumlah Tokoh Hadiri Pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Anies Baswedan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI untuk periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra kembali akan mengusung Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

"Insyaallah. Insyaallah (Prabowo maju)," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo, di Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Lalu, siapakah yang akan mendampingi Prabowo Subianto? Menurut Aryo, hal itu masih menjadi misteri. Termasuk kemungkinan masuknya nama Anies Baswedan sebagai cawapres.

"Mengenai itu, saya belum lama ini ketemu dengan Pak Anies," ucapnya.

Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  itu mengaku ingin fokus menata Ibu Kota.

"Beliau (Anies) sudah membicarakan rencana kerja DKI untuk 2019, 2021 dan beliau tidak sabar ingin menjadikan Jakarta maju kotanya, bahagia warganya. Fokus di Jakarta," kata dia.

Aryo mempersilakan terkait cawapres Prabowo Subianto ini ditanyakan langsung kepada Anies Baswedan.

"Tapi yang pasti, kalau pembicaraan, maju atau tidak, sekali lagi ini masalah matematika ya," tutur dia.

Tak Bisa Maju Sendiri

Partai Gerindra Memperingati Hari Jadi Ke-10
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan potongan tumpeng ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam Hari Ulang Tahun ke-10 Tahun yang digelar di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu (10/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Karena menurut Aryo, Gerindra tidak bisa maju sendiri. Gerindra, kata dia, tidak punya cukup kursi untuk memajukan nama sendiri.

"Karena ada presidential treshold dan Gerindra 73 kursi, sedangkan untuk maju, perlu 112. Siapa pun yang maju dari Gerindra, ya kita harus cari 39 kursi. Semua calon harus mencari kursi yang cukup," terang Aryo.

Berdasarkan pengalaman di Pilkada DKI Jakarta lalu, Aryo tak menampik jika partainya bisa saja mengumumkan di detik-detik terakhir.

"Makanya, pengalaman kami itu biasanya menjelang pendaftaran. Pendaftaran sekarang kan baru buka 4 sampai 10 Agustus," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya