Demokrat: Jokowi Tak Usah Takut Cuti Kampanye di Pilpres 2019

Menurut Hinca, Jokowi sudah kampanye permanen sejak terpilih menjadi presiden pada 2014 lalu.

oleh Ika Defianti diperbarui 06 Apr 2018, 07:34 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 07:34 WIB
SBY Temui Jokowi
Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10). Keduanya melakukan pertemuan di teras belakang Istana Merdeka.(Laily Rachev / Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak perlu takut untuk cuti kampanye pada Pilpres 2019. Menurut dia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah kampanye permanen sejak terpilih menjadi presiden di 2014 lalu.

Hinca menyebut Jokowi juga berkecenderungan memiliki komunikasi politik masa kini di mana sering menggunakan basis marketing politik. Seperti halnya dengan gaya blusukannya.

"Ketika Jokowi terpilih menduduki jabatan politik dalam pemilu, yakni sebagai presiden pada 2014 lalu sampai sekarang selalu menerapkan prinsip marketing politik dari gaya dia memerintah," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).

Tak hanya itu, dia menyebut Jokowi juga menggunakan teknologi masa kini seperti halnya video blog atau vlogger di media sosial YouTube.

"Misal yang terbaru, beliau menggunakan teknologi baru vlog di YouTube itu bagian dari kampanye," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Beda dengan Calon Kepala Daerah

Presiden Jokowi dan SBY di Rapimnas Demokrat, Bogor.
Presiden Jokowi dan SBY di Rapimnas Demokrat, Bogor. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Untuk konsep cuti kampanye capres petahana, Hinca menyebut hal itu berbeda dengan cuti kampanye calon kepala daerah. Dia menyebut capres petahana hanya dilakukan pada hari dan jam tertentu sedangkan calon kepala daerah harus cuti sepanjang masa kampanye.

Bahkan, kata dia, cuti kampanye capres petahana juga sudah berlangsung sejak Pilpres tahun 2004 dengan pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan 2009 oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Semua itu terjadwal, sehingga tidak akan ada kekosongan pada pemerintahan.

"Pak SBY maju kembali sebagai calon presiden bersama pasangan barunya Boediono sebagai cawapres. Dan mengambil cuti saat hari Jumat saja," paparnya.

Saat itu pula, kata dia, Jusuf Kalla yang maju sebagai calon wakil presiden atau cawapres juga mengambil cuti selain hari cuti dijadwalkan dan sesuai kesepakatan.

"Pemerintahan juga tetap berlanjut sebagaimana mestinya," jelas Hinca.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya