Kapolri Jamin Pilkada Serentak di Kalbar Aman dan Lancar

Kapolri meminta masyarakat cerdas dan tidak terjerumus berita palsu yang memprovokasi. Apalagi maraknya Informasi di media sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2018, 19:23 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 19:23 WIB
Kapolri Tito Beri Penghargaan Pengungkap 1,6 Ton Sabu
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi sambutan saat memberi penghargaan kepada pengungkap 1,6 ton sabu di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/3). Tito juga mengimbau media menjaga keindependenannya memasuki tahun politik. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjamin Pilkada Serentak 2018 di daerah Kalimantan Barat berjalan dengan tentram. Sebab, Polri dan TNI solid bekerja sama untuk mengamankan pesta demokrasi tersebut.

"Pertama dengan bapak Panglima dan saya di Kalimantan Barat ini untuk meyakinkan bahwa Pilkada di Kalimantan Barat berjalan aman dan lancar. Kemarin kita sudah memberikan arahan kepada jajaran Polri dan TNI untuk solid dan kompak," kata Tito di Pangkalan TNI AU Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (27/4/2018).

"Alhamdulillah dari pandangan Pak Panglima dan saya sendiri sebagai kepala Polri kekompakan sangat luar biasa antara TNI dan Polri itulah modal yang paling penting untuk Pilkada ini," tambahnya.

Yang kedua, Tito mengingatkan netralitas para aparat. Kemudian, kerja sama antara TNI, Polri, Gubernur, KPU dan Bawaslu serta stakeholder terkait mesti berjalan lancar.

"Sehingga kalau kondisi bisa dipertahankan insyaallah kita bisa optimis Pilkada di Kalimantan Barat akan berjalan aman dan lancar," ucapnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini juga mengingatkan kerawanan jelang Pemilu 2019. Dia meminta masyarakat cerdas dan tidak terjerumus berita palsu yang memprovokasi. Apalagi maraknya Informasi di media sosial.

"Yang penting mewaspadai masalah media sosial kadang kadang ada berita yang hoaks belum tentu itu keluarnya dari pasangan calon bisa saja dari pihak ketiga dari unsur negara lain yang ingin mengganggu negara kita," imbuhnya.

"Oleh karena itu kalau berita yang sensitif jangan langsung dicerna dan jangan langsung disebarkan karena ini membuat menjadi kebingungan masyarakat menyebarkan berita tidak benar sama saja membuat berita yang tidak benar," tandas Tito.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya