Jokowi: Demokrasi Bukan Perang, Jaga Persatuan dan Kesatuan

Dia berharap, perbedaan sikap politik bukan menjadi pemicu permusuhan, baik antarkelompok atau individu.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 10 Agu 2018, 10:37 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 10:37 WIB
Jokowi Tetapkan Cawapres Pilpres 2019
Presiden RI, Joko Widodo (tengah) usai melakukan pertemuan dengan pimpinan partai politik pendukung di Pilpres 2019, Jakarta, Kamis (9/8). Pertemuan sekaligus menentukan Cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap proses Pemilu 2019 berjalan dengan baik dan lancar. Dia berharap demokrasi menjadi bagian kegembiraan.

"Demokrasi bukan perang, bukan permusuhan, tapi ajang adu gagasan," kata Jokowi di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).

Dia berharap, perbedaan sikap politik bukan menjadi pemicu permusuhan, baik antarkelompok atau individu.

"Jangan sampai karena perbedaan politik, kita bermusuhan. Permusuhan antar tetangga, tidak saling sapa antarkampung, sehingga kita kehilangan tali persaudaraan," kata Jokowi.

Padahal, dia melanjutkan, aset terbesar bangsa ini adalah persatuan. Sangat disayangkan apabila persatuan itu rusak karena perbedaan sikap dan pandangan pilihan politik.

"Persatuan dan kesatuan adalah yang harus kita rawat bersama," ujar Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya