Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Daerah (TKD) calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Jawa Barat resmi dikukuhkan. Tim yang dibentuk dari berbagai partai politik itu diminta untuk melepaskan ego dan melawan hoaks dengan informasi yang mendidik.
"Lepaskan ego individual dan kepartaian. Bahwa kesinambungan pembangunan, kesejahteraan Indonesia adalah kepentingan kita. Karena itu, kemenangan Jokowi dan Ma’ruf di atas kepentingan partai masing-masing," ujar Ketua TKD Jawa Barat Dedi Mulyadi di Hotel Asrilia, Bandung, Minggu (14/10/2018).
Baca Juga
Dedi menuturkan, tugas pertama yang harus dilakukan semua anggota tim adalah menyatukan tekad untuk membangun kesinambungan pembangunan Indonesia yang sudah dimulai Jokowi lima tahun lalu.
Advertisement
"Ini adalah tugas berat. Beberapa partai saling berusaha memenangkan pilpres. Tapi secara personal caleg berusaha memenangkan dirinya," kata Dedi.
Menurut dia, jika semua sudah solid dan satu pemikiran, target kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin memenangkan Pilpres 2019 dengan raihan 60 persen bisa terealisasi. Apalagi, menurut dia elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berdasarkan survei di atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Elektabilitas Jokowi sudah di atas, kita harus melawan hoaks yang dibuat secara sistemik. Dilawan dengan rasionalitas. Orang yang marah tidak bisa dilayani dengan kemarahan. Emosi jangan dilawan dengan emosi, biarkan dia (tim lawan) capek sendiri," kata dia.
Jangan Lengah
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Moeldoko juga memberi sejumlah pesan kepada tim di Jabar. Salah satunya menggunakan strategi militer dalam menjaring suara untuk petahana di Pilpres 2019. Moeldoko berpesan agar tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf tidak lengah.
"Pesan saya, tentara itu kalau bergerak pasukannya banyak. Begitu jaga malam, saling mengandalkan saat berjaga, tapi semua tidur karena saling mengandalkan. Ini yang saya khawatirkan," ucap Moeldoko memaparkan.
Ia mengimbau semua unsur partai politik dan relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf untuk tidak saling mengandalkan. Namun justru saling membesarkan dan bekerjasama.
"Kalau ada yang abu, harus bisa diajak menjadi putih (Jokowi-Ma’ruf). Nah yang putih dijaga untuk tidak beralih ke pihak lain," kata Moeldoko.
(Huyogo Simbolon)
Advertisement