Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkampanyekan Gerakan Emas alias Gerakan Emak dan Anak Minum Susu. Melalui gerakan itu, dia ingin memperbaiki gizi anak yang menurutnya banyak kekurangan gizi dan protein.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Lena Mariana Mukti menantang Prabowo untuk membuka data soal kasus stunting.
"Banyaknya ini berapa? Kami tidak bisa membalas dengan data kalau Pak Prabowo tidak kasih data," kata Lena kepada Merdeka.com, Kamis (25/10/2018).
Advertisement
Menurutnya, pemerintahan saat ini tengah menangani masalah stunting melalui berbagai lembaga. Politkus PPP itu mengaku siap buka-bukaan soal data stunting saat ini.
"Kami minta Pak Prabowo serahkan datanya dulu," ujar Koordinator Maju Perempuan Indonesia itu.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding menjelaskan pemerintah telah mendorong untuk mencegah gizi buruk. Seperti mendorong pola hidup keluarga lebih sehat.
Juga jaminan kesehatan masyarakat melalui Kartu Indonesia Sehat dan membangun sistem kesehatan lebih baik.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Program Prabowo Tak Efektif
Dia pun tak melihat program Prabowo efektif menangani gizi buruk. Sebab banyak protein yang lebih mudah dijangkau masyarakat seperti kacang-kacangan dan ikan, dibandingkan susu dan daging.
"Gizi buruk atau angka stunting, gagal tumbuh anak itu sejak Pak jokowi 2014 angkanya 38 persen. Alhamdulillah beberapa tahun ini secara bertahap bisa kota turunkan menjadi 30 persen," jelas Karding.
Â
Reporter: Ahda BayhaqiÂ
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement