Timses Jokowi Usulkan Korupsi Orba Jadi Tema Debat Pilpres

Sekretaris Jenderal PSI ini menilai, usulan itu jauh lebih mendidik masyarakat secara politik, daripada saling berkilah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Des 2018, 20:50 WIB
Diterbitkan 04 Des 2018, 20:50 WIB
PSI
Sekjen PSI Raja Juli Antoni saat memberikan keterangan pers di kantornya, di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. (Merdeka.com/Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengusulkan agar korupsi di era Orde Baru jadi tema debat Pilpres 2019.

"Momentum peringatan hari antikorupsi sedunia yang jatuh 9 Desember nanti jadi semangat untuk membuka diskursus korupsi stadium 4 yang dipidatokan Prabowo di mata asing. Diskursus itu nantinya bisa jadi usulan buat KPU agar korupsi Orde Baru masuk dalam materi debat capres-cawapres," ucap Raja Juli di Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Sekretaris Jenderal PSI ini menilai, usulan itu jauh lebih mendidik masyarakat secara politik, daripada saling berkilah.

"Usulan ini jauh lebih mendidik masyarakat secara politik. Daripada berkilah bahwa Soeharto bukan simbol KKN, Soeharto bukan guru korupsi," jelasnya.

Dia mengungkapkan, baik dirinya maupun Wasekjen PDIP Ahmad Basarah akan siap diajak berdebat hal itu.

"Saya dan mungkin Mas Basarah akan siap jika diajak berdebat tentang warisan Orde Baru yang dipuja-puji kubu Pak Prabowo-Sandi, daripada kita menjadi dokter yang menyalahkan data KPK tentang korupsi Orde Baru," ungkap Raja.


Perbaiki Bersama

Dia pun berharap, di momen hari antikorupsi sedunia ini, indeks korupsi di Indonesia bisa diperbaiki bersama-sama. Tanpa harus menuding pemerintah Jokowi yang harus bertanggungjawab.

"Selamat hari antikorupsi sedunia. Semoga indeks korupsi indonesia bisa kita perbaiki bersama dengan lembaga penegak hukum kita, tanpa menuding pemerintahan Pak Jokowi yang bertanggungjawab. Itu wilayah intitusi antikorupsi," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya