Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno membuat survei internal pada Desember 2018. Sandiaga mengatakan, elektabilitasnya dan Prabowo sudah mencapai 40 persen.
Bocoran survei internal calon wakil presiden itu diamini oleh Direktur Pencapresan PKS Suhud Alyuddin. Menurut dia, memang ada survei internal yang tak bisa diungkap detail ke publik.
"Secara keseluruhan, Pak Jokowi masih unggul tipis, tapi dengan selisih yang tak terlampau besar. Perubahan situasi akan ditentukan oleh swing voters yang relatif masih besar," kata Suhud kepada Merdeka, Senin (10/12/2018).
Advertisement
PKS bersama partai koalisi Prabowo-Sandiaga menganggap bahwa pertarungan besar Pilpres 2019 ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masing-masing kubu menerapkan strategi khusus di provinsi-provinsi yang dianggap battleground tersebut.
"Battleground paling berat mungkin di Provinsi Jateng dan Jatim. Kami akan berjuang memperkecil selisih di dua provinsi itu," terang Suhud lagi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
All Out
Sebelumnya, cawapres Sandiaga Uno membocorkan hasil survei internal Prabowo-Sandiaga melawan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Menurut dia, elektabilitas Prabowo-Sandiaga merangkak naik mendekati petahana.
"Alhamdulillah kita bersyukur, survei internal sudah melewati angka 40 persen. Berarti ini titik momentum yang luar biasa bagi kami. Memasuki bulan Desember kita melewati angka 40 persen," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, masih 133 hari lagi menuju Pemilihan Presiden, 17 April 2019. Masih butuh kerja keras dan pendanaan besar untuk kampanye dan segala kegiatannya jelang Pilpres.
"Berarti saya harus all out juga," tegasnya.
Â
Advertisement