Visi Keagamaan Jokowi-Ma'ruf Dinilai Lebih Sesuai dengan Milenial Muhammadiyah

Sebabnya, mereka komitmen pada Pancasila, nilai-nilai agama yang moderat, serta budaya Indonesia sejak lama.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2019, 10:44 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 10:44 WIB
Jokowi Hadiri Deklarasi Jabar Ngahiji di Bandung
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menunjukkan sebuah kartu saat menyapa pendukungnya dalam deklarasi Alumni Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/3). Deklarasi bertema 'Ayo Bung Satu Kembali'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) Abdullah Sumrahadi menyatakan, visi kebangsaan dan keagamaan Jokowi dan Ma’ruf Amin di mata kalangan milenial Muhammadiyah lebih sesuai bagi Indonesia.

Sebabnya, mereka  komitmen pada Pancasila, nilai-nilai agama yang moderat, serta budaya Indonesia sejak lama.

"Warga milenial Muhammadiyah merasa terpanggil memberikan suara mereka. Sebab Muhammadiyah sendiri merupakan organisasi keagamaan moderat, komitmen pada kemajuan ilmu dan pembangunan masyarakat," ungkap Abdullah, Senin (8/4/2019).

Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menyatakan, generasi baru ini lebih percaya diri tampil sebagai wakil organisasi, walaupun untuk itu kadang mereka dikritik tokoh-tokoh tua yang memiliki posisi politik berseberangan dengan sikap dan pandangan mereka.

"Bukan berarti kalangan milenial ini ingin membawa Muhammadiyah terjun langsung ke politik praktis. Yang terjadi katanya adalah suatu penegasan, melalui generasi baru ini, Muhammadiyah ingin memperkuat peran kebangsaannya untuk ambil bagian langsung mencegah pemaksaan kehendak, politisasi akidah, radikalisme agama dan ambiguitas sosial yang terjadi sebagai dampak politik global ke dalam politik Indonesia," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya