Sandi Klaim OK OCE Ciptakan 65.550 UMKM di Jakarta

Sandi menyatakan, dirinya bersama Prabowo Subianto akan fokus pada penciptaan dan penyediaan lapangan kerja.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2019, 10:32 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 10:32 WIB
Cawapres Nomor Urut 2 Sandiaga Salahuddin Uno Mengaku mendapat banyak bekal ilmu sebagai seorang pengusaha dari Pendiri Sinar Mas Grup Eka Tjipta Widjaja (Maulandy/Liputan6.com)
Cawapres Nomor Urut 2 Sandiaga Salahuddin Uno Mengaku mendapat banyak bekal ilmu sebagai seorang pengusaha dari Pendiri Sinar Mas Grup Eka Tjipta Widjaja (Maulandy/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyerap aspirasi di Pekalongan lewat Dialog Kewirausahaan OK OCE Enak Enak Milenials di kediaman Ibu Vivi, Jalan Toba No 39, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (12/2/2019).

Menurutnya, OK OCE adalah salah satu cara yang mampu menurunkan pengangguran di DKI sebanyak 20 ribu orang dan menciptakan 66.550 UMKM baru. Dengan itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu akan membawa OK OCE ke level nasional karena mampu menghadirkan lapangan pekerjaan baru dan mencetak pengusaha pemula baru.

"Contoh konkretnya program OK OCE di Jakarta 65.000 UMKM baru, pengangguran DKI turun, ini yang akan kita lakukan juga dalam skala nasional," katanya.

"Harga-harga naik atau turun? Listrik naik atau turun?" tanya Sandi.

Sandi menyatakan, dirinya bersama Prabowo Subianto akan fokus pada penciptaan dan penyediaan lapangan kerja. Selain itu menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok yang terjangkau.

"InsyaAllah, jika kami mendapatkan amanat melayani masyarakat Indonesia ini yang akan menjadi fokus kami. Menggerakkan kembali ekonomi masyarakat," terangnya.

Mantan politisi Gerindra ini sudah tiga hari berkampanye di provinsi Jawa Tengah. Mulai dari Brebes, Tegal dan Pekalongan.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ndobos

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono, mengatakan, wajar Sandi berkata seperti itu. Walaupun itu tak sesuai kenyataannya.

"Jadi yang ngomong kan Pak Sandi. Kalau bicara OK OCE kan memang program andalannya Pak Sandi, jadi wajar beliau mengklaim seperti itu. Tapi fakta di lapangan tidak ada. Kalau bahasanya orang Jawa itu ndobos. Jadi informasi yang tidak akurat," ucap Gembong kepada Liputan6.com, Rabu (13/2/2019).

Dia mengatakan, memang OK OCE awalnya, mempunyai target untuk bisa mencetak wirausahawan baru. Namun, bisa dilihat dan dicek kebenarannya.

"Targetnya memang seperti itu. Tapi sampai hari ini belum ada. Enggak ada. Silahkan cek di kecamatan-kecamatan. Dari izin yang dikeluarkan. Ketika bicara UMKM, melalui OK OCE, melalui izin yang dikeluarkan, dari targetnya sekian ribu berapa izin yang dikeluarkan, dari PTSP ada itu semua. Jadi kalau dibilang ada sekian ribu, itu tak nampak," ungkap Gembong.

Padahal, masih kata dia, anggarannya cukup besar untuk OK OCE itu. Dimana di tahun 2017 digelontorkan hampir Rp 100 miliar.

"2018 ada pelatihan. Tapi begitu pelatihan mentoknya mau usaha kan ada tahapan, setelah pelatihan ada administrasi. Ketika administrasi mentok, contohnya. Ketika mengajukan permodalan mereka mentok di agunan. Selalu seperti ini," jelas Gembong.

Karenanya, apa yang disampaikan Sandiaga hanya sebatas klaim. Semuanya selalu mentok.

"Ya klaim. Kan kalau enggak salah Pak Sandi berikan 7 tahapan sebelum menjadi wirausahawan OK OCE itu. Dari 7 tahapan, rata-rata orang mentok di 3 tahapan. Tahap 3 mentok, administrasi dan pemodalan. Begitu disitu berhenti enggak dilanjutkan lagi," Gembong memungkasi.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya