Prabowo: Saya Ingin Rakyat Indonesia Sejahtera Sebelum Dipanggil Yang Maha Kuasa

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku selalu mendoakan Indonesia supaya menjadi negara terhormat di mata dunia dan rakyatnya hidup sejahtera.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2019, 05:12 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2019, 05:12 WIB
Prabowo dihadapan ribuan warga Pamekasan Madura dan tokoh agama setempat di Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum, Bata-bata, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019).
Prabowo dihadapan ribuan warga Pamekasan Madura dan tokoh agama setempat di Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum, Bata-bata, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku selalu mendoakan Indonesia supaya menjadi negara terhormat di mata dunia dan rakyatnya hidup sejahtera. Maka dari itu, Prabowo, sering memohon Sang Pencipta untuk diberikan kesempatan serta kekuatan dalam memimpin bangsa dan negara Indonesia.

Hal itu diungkapkan Prabowo dihadapan ribuan warga Pamekasan Madura dan tokoh agama setempat di Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum, Bata-bata, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019).

"Saya berdoa kepada Allah SWT, ya Allah beri saya waktu, beri saya kesempatan untuk berbakti kepada rakyat saya. Saya ingin melihat rakyat Indonesia sejahtera senyum gembira, semuanya mendapatkan pekerjaan yang layak yang baik, ibu ibunya juga tidak menangis lagi karena tidak bisa memberi makan anaknya," ucap Prabowo.

"Bapak bapaknya juga bahagia karena bisa mendapatkan penghasilan yang baik, anak-anak mudanya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik hanya itu keinginan saya sebelum saya dipanggil oleh Allah SWT," sambungnya.

Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan bahwa tujuannya bersama Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia hanya untuk menyelamatkan bangsa dan negara, serta ingin menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Kita ingin makmur, kita ingin adil kita ingin tidak ada kelaparan lagi di Indonesia, kita ingin bangsa kita berdiri diatas kaki kita sendiri. Kita ingin tidak ada korupsi di negara kita. Kita tidak ingin kekayaan Indonesia diambil keluar negeri secara terus menerus, kita ingin kekayaan Indonesia dipergunakan untuk rakyat Indonesia," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dihadiahi Baju

Dalam safari politiknya selama di Madura, Jawa Timur, Prabowo Subianto dijadwalkan akan menghadiri acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura di Kabupaten Sampang.

Namun, sebelum berangkat ke acara haul akbar, Prabowo diundang ke kediaman panitia haul tersebut yakni KH Abdul Khodir Muhammad Imam. Disana, Prabowo bersilahturahmi dan berbincang santai dengan para habaib dan Alim Ulama se-Madura.

Mantan Danjen Kopassus itu pun diberikan kenang-kenangan oleh Kiai Khodir berupa baju sakera khas Madura. Prabowo diminta untuk mengenakan pakaian bermotif garis merah putih berompi hitam itu sebagai sebuah kehormatan bagi masyarakat Madura.

Tak segan, Prabowo langsung menerima kenang-kenangan itu dan langsung memakai baju seorang ksatria Madura tersebut.

"Wah pas bajunya Kiai, jadi tambah gagah saya pakai baju ini," ungkap Prabowo dihadapan para Kyai dan Habaib yang ada di Kediaman KH Abdul Khodir Muhammad Imam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019).

Di kesempatan sama, Kyai Khodir menjelaskan bahwa baju yang dikenakan Prabowo serta para ksatria Madura itu adalah pakaian khas masyarakat Madura saat melawan penjajahan Belanda. Rata-rata, para pejuang di Madura mengenakan pakaian itu guna mempertahankan kedaulatan NKRI serta berjuang mengusir penjajahan Belanda.

"Baju kebanggaan Madura yang diberi nama baju sakera. Dulu waktu penjajahan Belanda orang orang madura memperjuangkan untuk menjaga keutuhan NKRI dan rata rata semuanya berpakaian khas tersebut," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Gunung Sari, Badung, Pamekasan tersebut.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya