Ma'ruf Amin: OTT Romi Masalah Pribadi, Jangan Dikaitkan dengan Pilpres

Dia meminta masyarakat agar bisa membedakan mana yang memang urusan pribadi dan masalah yang berkaitan dengan pilpres.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Mar 2019, 20:58 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 20:58 WIB
Ma'ruf Amin di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.
Ma'ruf Amin di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyatakan, operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terhadap Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi tak  terkait dengan pilpres 2019.

"Saya kira masalah pribadi tidak ada kaitannya dengan Pilpres, jangan sampai ini dikait-kaitkan," ucap Ma'ruf di kediamannya, Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Dia menegaskan, apa yang dilakukan Romi adalah urusan pribadi. Sehingga, tidak ada hubungannya dengan kontestasi Pilpres saat ini.

"Itu pribadi tidak ada hubungannya sama Pilpres," tegas Ma'ruf Amin.

Dia meminta masyarakat agar bisa membedakan mana yang memang urusan pribadi dan masalah yang berkaitan dengan pilpres.

"Masyarakat harus bisa membedakan antara personal, kemudian kepentingan-kepentingan Pilpres. jadi jangan Pilpres dikaitkan dengan urusan pribadi," pungkasnya.

 

Dibawa ke Jakarta

Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi beserta empat orang lainnya di Jawa Timur. Mereka akan diterbangkan ke Jakarta malam ini.

"Pihak-pihak yang diamankan dan saat ini berada di Polda Jatim akan dibawa ke kantor KPKJakarta malam ini untuk proses lebih lanjut," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kavling C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

Romahurmuziy  Menurut Febri, penangkapan terhadap Romi berkaitan dengan kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).

"Transaksi ini diduga terkait dengan pengisian jabatan di Kemenag, baik di pusat maupun daerah," ujar Febri di Gedung KPK, Kavling C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

Febri mengatakan, transaksi suap pengisian jabatan ini diduga sudah dilakukan berkali-kali. Hanya saja tim penindakan baru bisa meringkuk pihak yang diduga terlibat.

"Jadi kami mengamankan lima orang setelah diduga terjadi transaksi yang kesekian kalinya," kata Febri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya