Tak Dapat Izin, Bara JP Batal Gelar Pertemuan dengan Jokowi

Acara silaturahmi ini direncanakan diadakan di Lapangan BSK, Perumahan Taman Adiyasa, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, pukul 09.00 WIB.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Mar 2019, 06:13 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2019, 06:13 WIB
Ekspresi Jokowi - Ma'ruf Amin Saat Mengikuti Debat Perdana
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bara JP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) membatalkan acara silaturahmi dengan Presiden Jokowi dan masyarakat Banten - Jawa Barat yang sedianya akan dilaksanakan pada Minggu ini (24/3/2019).

Acara silaturahmi ini direncanakan diadakan di Lapangan BSK, Perumahan Taman Adiyasa, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, pukul 09.00 WIB.

Ketua Panitia Pelaksana dari Bara JP Viktor S Sirait mengatakan pembatalan acara ini karena tidak mendapat izin karena dikuatirkan menjadi ajang kampanye.

Ia mengatakan, sebenarnya sejak awal acara silaturahmi dengan Jokowi ini bukan dimaksudkan sebagai ajang kampanye.

“Kami hanya menyampaikan maksud kerinduan masyarakat untuk bisa silaturahmi dengan Presiden Jokowi. Kegiatan ini murni silaturahmi dan berdoa agar Presiden Jokowi tetap diberi kesehatan dan kekuatan memimpin negara ini,” kata Viktor Sabtu 23 Maret 2019.

Itu sebabnya, kegiatan silaturahmi dengan Jokowi ini juga dirangkai dengan kegiatan istigasah untuk mendoakan negara, presiden, dan Pemilu 2019 berjalan dengan baik.

Namun, kata Viktor, banyak pihak yang mengkhawatirkan acara ini menjadi kampanye dan tidak mendapat izin sehingga diputuskan untuk dibatalkan oleh panitia.

Ia meminta maaf kepada masyarakat Banten dan Jawa Barat yang sudah berharap bisa bertemu Jokowi. Menurut Viktor, sebenarnya segala persiapan sudah rampung, mulai dari lapangan, tenda, panggung, sound system, dan lainnya'. Selain itu massa 50.000 orang pun sudah siap datang besok.

"Namun kami harus membatalkan acara ini karena tidak ingin dipersepsikan acara ini sebagai kampanye. Kami tidak ingin melanggar aturan. Kami ingin taat aturan," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya