Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai Pemilu Serentak 2019 bukanlah pemilu terburuk selama refomasi. Sebab, kata dia, partisipasi masyarakat saat ini sudah semakin bertambah.
"Tingkat partisipasi sampai 80 persen, itu menunjukan partisipasi masyarakat sangat tinggi. Jadi tak mengabaikan suara rakyat yang telah menyalurkan aspirasi politiknya melalui pemilu 2019 ini," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Ace menduga penilaian pemilu terburuk ini sengaja dilontarkan kubu pasangan Prabowo-Sandi karena kalah dalam penghitungan cepat atau quick count.
Advertisement
Padahal, kata Ace, jika benar ada kecurangan, jalur hukum bisa menjadi pilihan untuk menyampaikan gugatan.
"Tak benar kalau dikatakan demikian (pemilu terburuk) saya melihat bahwa pernyataan itu muncul dari kekalahan mereka terhadap hasil quick count," ucap dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kurang Persiapan
Sebelumnya Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai pelaksanaan pemilu kali ini adalah yang terburuk selama masa reformasi.
Hidayat menganggap banyak permasalahan yang terjadi di Pemilu kali ini, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pemilu.
"Saya sudah menyatakan itu sebelum Pak Bambang (Soesatyo) menyatakan itu saya sudah menyatakan ini adalah terburuk sepanjang zaman reformasi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 April 2019.
Reporter: Sania Mashabi
Advertisement