Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 telah usai. Sebanyak 270 daerah yang meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota sudah menjalankan proses demokrasi dan segera mendapatkan pemimpin barunya.
Anggota Komisi II DPR RI Junimart Girsang mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan masyarakat dalam melaksanakan Pilkada. Menurutnya, pencapaian tersebut perlu disyukuri karena berlangsung damai dan lancar meskipun dalam situasi pandemi.
"Harapan kita semua, siapa pun pemimpin daerah yang akan ditetapkan oleh KPU nanti, mereka merupakan figur yang tepat dan mampu membawa daerahnya menuju kemajuan yang berkeadilan," kata Junimart melalui akun Instagramnya, Minggu (13/12/2020).
Advertisement
Dalam situasi penuh keprihatinan akibat Pandemi Covid-19 yang terus meluas saat ini, lanjut Junimart, para pemimpin terpilih harus dapat menebarkan semangat optimisme dan menjamin terpeliharanya semangat persatuan dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal tersebut ia tekankan karena biaya demokrasi untuk menyelenggarakan pilkada tahun ini sungguh mahal. Anggaran Pilkada 2020 mencapai Rp 20,4 triliun atau naik dari rencana awal sebesar Rp 15,23 triliun. Kenaikan itu disebabkan bertambahnya anggaran untuk membiayai penerapan protokol kesehatan pada saat Pilkada.
Dengan biaya yang demikian besar, lanjut Junimart, tentunya masyarakat yang membiayai proses demokrasi itu, melalui pembayaran pajak, berharap para pemimpinnya dapat menjaga amanah dan mewujudkan janji-janji kampanyenya. Lebih penting lagi selesainya Pilkada 2020 harus menjadi penanda berakhirnya kompetisi antarkelompok, partai dan kepentingan lainnya, kembali menjadi satu.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Saatnya Tanggalkan Perbedaan
Apalagi kata Junimart, perjuangan melawan Covid-19 masih panjang. Program vaksinasi mungkin akan segera dilakukan pemerintah, tapi mayoritas penduduk butuh proses dan waktu untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Itu sebabnya, dengan segala tantangan yang ada, cara terbaik untuk melawan Covid-19 adalah bersatu, memperkuat kolaborasi dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Di sinilah kemampuan para pemimpin baru akan diuji dan semoga mereka berhasil melepaskan masyarakat dari ancaman pandemi yang berkepanjangan ini. Tanggalkan perbedaan, jadikan persatuan sebagai energi untuk bangkit dari pandemi," pungkas Junimart.
Advertisement