Anggota DPR Apresiasi Pilkada 2020 di Masa Pandemi Covid-19 Berjalan Aman

Guspardi menilai kesuksesan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia mampu menjalankan pesta demokrasi pada masa pandemi COVID-19.

oleh Maria Flora diperbarui 10 Des 2020, 16:12 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 16:12 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah masa pandemi COVID-19.

"Alhamdulilah, secara umum Pilkada Serentak berjalan dengan aman, damai, dan mematuhi protokoler kesehatan," kata Guspardi di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (10/12/2020). 

Ia menilai pencapaian itu tidak lepas dari sosialiasi dan kepatuhan masyarakat menjalankan protokoler kesehatan di lapangan dengan disiplin sebagaimana yang telah diatur dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2020.

"Mengatur jadwal kedatangan pemilih menggunakan hak pilihnya telah terbukti efektif mencegah penumpukan dan kerumunan masyarakat di TPS," ujarnya.

Dia pun menilai, kesuksesan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia mampu menjalankan pesta demokrasi pada masa pandemi COVID-19. 

Terkait dengan partisipasi pemilih dari laporan yang diterima sampai Rabu, 9 Desember malam, hasilnya cukup menggembirakan. 

"Ada laporan dari beberapa daerah di atas 70 persen, bahkan ada daerah yang melaporkan 80 persen. Memang secara agregat kami belum bisa meyimpulkan angkanya," kata Guspardi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kawal Ketat Rekapitulasi Suara

Pascapencoblosan, dia juga menekankan perlu adanya pengawalan dan diwaspadai seperti tahapan rekapitulasi berjenjang perhitungan suara secara manual.

"Tahapan ini tentu berpotensi menimbulkan kerumunan massa karena akan melibatkan banyak orang termasuk para saksi dari masing-masing paslon," ujarnya.

Oleh karena itu, dia meminta KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu harus mengantisipasi  serta berkoordinasi dengan pihak keamanan dan satuan tugas bagaimana penegakan protokoler kesehatan tetap dilaksanakan dengan ketat. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya