Liputan6.com, Jakarta - Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Deklarasi dukungan tersebut telah berlangsung pada 13 Agustus 2023 lalu.
Menguji efek dari dukungan tersebut, ternyata mayoritas responden survei yang dilakukan Polling Institute, mengaku belum mengetahui Golkar dan PAN merapat ke Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo.
Baca Juga
"Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar bahwa belum lama ini Partai Golkar secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai capres Pemilu 2024 mendatang? Jawabannya, 66.6% menjawab tidak tahu dan hanya 33.4% yang menjawab tahu atau pernah dengar," ujar Kennedy Muslim selaku Direktur Executive Polling Institute seperti dikutip dari siaran daring, Minggu (10/9/2023).
Advertisement
Pertanyaan yang sama juga ditanyakan kepada responden survei terkait dukungan PAN terhadap Prabowo. Hasilnya, 72.4% mengaku tidak tahu dan hanya 27.6% yang mengaku tahu atau pernah mendengar.
Kennedy menyimpulkan dengan hasil tersebut, maka terhadap Golkar, berefek dukungan partai mendorong basis pemilihnya ada kecenderungan memilih Prabowo.
"Sementara pada PAN, pengetahuan PAN mendukung Prabowo tidak lantas diikuti oleh basis massanya," ungkap Kennedy.
Masyarakat Tidak Percaya Ada Arahan Jokowi
Kennedy menyambung, survei Polling Institute kemudian menangkap respons publik apakah bergabungnya Golkar dan PAN merupakah arahan dari Presiden Jokowi. Jawabannya, mayoritas survei mengatakan tidak percaya terhadap asumsi tersebut.
"Terhadap Golkar, 54.6% mengaku tidak percaya, sedangkan terhadap PAN, 60.5% yang juga mengaku tidak percaya saat dukungan keduanya terhadap Prabowo atas arahan Jokowi," Kennedy menandasi.
Â
Tentang Survei
Sebagai informasi, responden survei dari Polling Institute adalah mereka warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berusia 17 tahun atau lebih dari 17 tahun atau sudah menikah.
Survei dilakukan melalui sambungan telepon dengan nomor telepon dihimpun acak atau random digit dialing (RDD). Total sampel dalam survei ini sebanyak 1201 responden, dengan margin of error sebesar ± 2.9%.
Sebagai catatan, survei dilangsungkan seminggu sebelum pendeklarasian pasangan Anies-Gus Muhaimin dan masuknya PKB ke dalam koalisi NasDem. Artinya hasil survei tidak merekam efek dari deklarasi tersebut.
Advertisement